digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nadya Tsurayya
PUBLIC yana mulyana

Kasus kematian akibat infeksi tuberkulosis (TB) yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis masih tinggi dan menjadi perhatian dunia untuk dapat mengeradikasi penyakit tersebut termasuk di Indonesia. Angka kasus kematian ini dapat ditekan dengan pengobatan antituberkulosis yang saat ini digunakan namun adanya multidrug-resistant TB (MDR-TB) menjadi tantangan untuk melakukan pencarian senyawa baru yang efektif untuk pengobatan TB. Pencarian senyawa baru dari mikroorganisme laut saat ini banyak disukai peneliti karena kemampuannya memproduksi metabolit sekunder yang baru dan unik terutama dari mikroorganisme jamur. Tujuan penelitian ini yaitu melakukan pencarian senyawa antimikobakteri dengan mengisolasi, menguji, dan menentukan senyawa metabolit sekunder jamur asal laut Penicillium sp. yang memiliki aktivitas sebagai antimikobakteri serta penentuan konsentrasi hambat minimumnya. Metode ekstrraksi yang digunakan yaitu ekstraksi cair-cair dan maserasi. Metode isolasi metabolit sekunder yang digunakan yaitu metode kromatografi kolom cair vakum dan HPLC semi-preparative. Sedangkan metode yang digunakan untuk uji aktivitas antimikobakteri dan penentuan KHM yaitu mikrodilusi dengan pewarnaan MTT (MTT assay). Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ekstrak misellium dan media dari jamur asal laut Penicillium sp. keduanya memiliki aktivitas antimikobakteri terhadap Mycobacterium smegmatis dengan nilai KHM masing-masing 50?g/mL dan 200?g/mL. Terdapat 4 subfraksi yang memiliki aktivitas antimikobakteri yaitu subfraksi kode SFA-5, SFA-6, SFA-7 dan SFA-8 dengan nilai KHM dengan range sebesar 3,125 –200?g/mL.