digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fadhila Alfatiharenzi
PUBLIC yana mulyana

Karbamazepin merupakan golongan obat antiepilepsi lini pertama yang biasa digunakan untuk mengatasi kejang parsial, kejang tonik-klonik umum, serta neuralgia trigeminal. Sebagai obat yang termasuk dalam BCS (Biopharmaceutical Classification System) kelas II, karbamazepin memiliki kelarutan yang buruk. Hal ini mempengaruhi kecepatan disolusi serta berdampak pada bioavailabilitas yang buruk. Pembentukan kokristal dengan koformer yang sesuai dapat menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan tersebut. Namun, metode skrining kokristal berbasis eksperimental dinilai kurang efektif dan efisien sehingga metode komputasi dapat dijadikan pilihan yang menguntungkan. Pada penelitian kali ini, skrining koformer yang berpotensi membentuk kokristal dengan karbamazepin dilakukan menggunakan perangkat lunak Mercury 2020.2.0 dari Cambridge Structural Database (CSD) berdasarkan komplementaritas molekuler dan kecenderungan pembentukan ikatan hidrogen. Selain itu, telah dilakukan studi pustaka terkait peluang kokristal karbamazepin dalam memperbaiki kelarutan dan kecepatan disolusinya. Berdasarkan analisis dari hasil skrining koformer dan kajian pustaka diperoleh bahwa benzamid sebagai koformer yang paling berpotensi untuk meningkatkan kelarutan dan profil disolusi karbamazepin.