digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Andhita Mustikaningtyas
PUBLIC Irwan Sofiyan

Energi surya telah dikenal luas untuk beberapa penggunaan, salah satunya adalah energi surya untuk usaha produktif. Sistem pembuat es dengan tenaga matahari merupakan salah satu implementasi energi surya untuk usaha produktif. Di Indonesia terdapat banyak daerah pesisir yang sebagian besar penduduknya bekerja di bidang perikanan. Usaha pembuat es dengan tenaga surya memiliki potensi yang tinggi untuk diterapkan di daerah pedesaan nelayan. Kelayakan dari bisnis pembuat es dengan tenaga surya di beberapa daerah di Indonesia dievaluasi berdasarkan kajian tekno-ekonomi. Evaluasi teknologi dilakukan dengan menganalisis prediksi kinerja tenaga surya, penetrasi energi terbarukan, emisi yang dihasilkan dalam operasi, dan kinerja sistem; sedangkan evaluasi ekonomi dilihat dari NPV, IRR, biaya instalasi awal. Pengujian skala nyata dilakukan pada sistem pembuat es dengan tenaga matahari di Desa Kemujan di Pulau Karimunjawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pembuat es dengan tenaga matahari memiliki NPV dan IRR masing-masing Rp 198.217.345,80 and 5,45% dengan skema insentif karbon, selama 25 tahun. Nilai biaya pokok produksi dari sistem smart grid di Kemujan adalah Rp 1.468,4/kWh. Mesin pembuat es memiliki COP 1,02 dan 1,45 masing-masing untuk siklus produksi dengan air garam temperatur tinggi dan temperatur rendah secara berurutan. Lama pembuatan es dalam satu siklus produksi adalah 27 jam 10 menit untuk temperatur air garam tinggi, dan 20 jam 45 menit untuk temperatur air garam rendah. Penelitian ini juga merancang sistem pembuat es dengan tenaga matahari menggunakan beberapa skenario yang berbeda di wilayah lain, termasuk di Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa untuk mengevaluasi skenario yang memiliki nilai kelayakan paling tinggi. Di Pulau Jawa, studi kasus dilakukan di Kampung Mariuk, Sukabumi. Sedangkan di luar Pulau Jawa, perancangan sistem menggunakan lokasi di Tanjungbatu, Kalimantan Timur. Kedua lokasi menggunakan mesin pembuat es yang sama; pendingin air garam (brine water cooling machine) dan mesin pendingin langsung (direct cooling machine). Berdasarkan pemeringkatan skenario, sistem pembuat es dengan tenaga matahari di Pulau Jawa lebih baik menggunakan sistem PV On grid. Sedangkan di luar Pulau Jawa menggunakan sistem PV On grid dengan penyimpanan baterai atau generator diesel sebagai pembangkit energi cadangan.