Penelitian ini membandingkan tiga metode dalam menentukan nilai ???????????????????????? dan
???????????????????????????? algoritma DBSCAN, yaitu metode garis singgung, metode perubahan
kemiringan, dan metode distribusi nilai k-dist. Penelitian ini dilakukan dengan
metodologi berbasis eksperimental dan mengadopsi proses penggalian data oleh
Jiawei Han.
Proses pencarian kemungkinan lokasi evakuasi dengan memanfaatkan data global
positioning system (GPS) dijadikan sebagai studi kasus dalam penelitian ini. Salah
satu sumber data yang tersedia adalah data pengguna perangkat seluler saat terjadi
bencana tsunami Maluku 2021 yang didapat dari Lifesight. Metrik evaluasi utama
yang digunakan adalah koefisien siluet. Selain itu, juga akan dilihat jumlah klaster
dan pencilan yang dihasilkan serta waktu eksekusi pencarian nilai parameter dan
pembentukan klaster.
Eksperimen yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan data lokasi sebelum
bencana dan lokasi sesudah bencana dengan menjalankan kedua data tersebut
sebanyak 5 kali untuk memberikan hasil yang lebih robust.
Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah penggunaan metode garis
singgung pada dataset berdimensi dua yang berisi nilai latitude dan longitude
menghasilkan model algoritma DBSCAN dengan nilai koefisien siluet terbesar
dari dua metode lainnya. Pada dataset dengan karakteristik yang sama dengan
jumlah data mencapai ratusan ribu, metode distribusi nilai k-dist dapat digunakan
karena menghasilkan koefisien siluet yang mendekati metode garis singgung
tetapi memiliki kompleksitas yang lebih rendah dibanding metode garis singgung.