digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Atika Putri Mardiansari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Atika Putri Mardiansari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Atika Putri Mardiansari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Atika Putri Mardiansari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Atika Putri Mardiansari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Atika Putri Mardiansari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Atika Putri Mardiansari
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2021 TA PP ATIKA PUTRI MARDIANSARI_LAMPIRAN.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Pembangunan infrastrukur yang meliputi pembangunan konektivitas nasional diyakini dapat menjadi salah satu jawaban atas permasalahan ketimpangan di Indonesia. Sebagai perwujudannya, pemerintah melakukan pembangunan infrastrukur berupa Jalan Tol Trans Sumatera (JTSS). Melalui pembangunan infrastruktur JTTS yang dimulai di Provinsi Lampung, diharapkan adanya peningkatan daya saing, serta penekanan biaya ekonomi. Provinsi Lampung merupakan penghasil padi terbesar peringkat kelima di Indonesia atau pertama di Pulau Sumatera. Provinsi Lampung selaku sebagai salah satu lumbung padi Indonesia, mengharapkan tujuan tersebut dapat dirasakan pula oleh para petani. Namun pada saat proses pembangunan JTTS, terdapat dampak negatif yang ditimbulkan seperti menganggu sistem perairan irigasi petani sehingga berdampak gagal panen. Oleh sebab itu penelitian dilakukan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan infrastruktur jalan tol terhadap kondisi sosial ekonomi petani Kelurahan Ujung Gunung. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis kesenjangan dengan metode pengambilan datanya meliputi kuesioner sebanyak 85 responden dan wawancara kepada 7 gapoktan serta Dinas Pertanian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan serta manfaat jalan tol itu sendiri. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa para petani merasakan manfaat jalan tol berupa penghematan biaya dan waktu, kelancaran arus lalu lintas serta distribusi barang dan jasa tanpa adanya perubahan yang siginifikan untuk kondisi sosial ekonomi, namun tarif tol masih dirasa terlalu mahal dan jalan kurang mulus. Oleh karena itu pengelola BPJT harus memaksimalkan perawatan jalan tol serta mempertimbangkan kembali mengenai tarif tol agar manfaat jalan tol dapat dirasakan secara penuh.