Pada mulanya organisasi mengembangkan aplikasi untuk berbagai kebutuhan. Seiring dengan
berkembangnya waktu, organisasi mulai memerlukan sebuah konsep yang dapat melakukan
integrasi antar aplikasi, sehingga aplikasi yang dikembangkan sebelumnya dapat berfungsi dan
terhubung dengan baik, satu dengan yang lainnya. Muncul konsep ERP (enterprise resource
planning), yang dapat digunakan untuk mengintegrasikan beberapa layanan. SOA muncul sebagai
alternatif untuk melakukan pengembangan perangkat lunak yang berbasis layanan. Konsep SOA
ini juga dapat diadaptasi untuk kebutuhan organisasi secara umum, tidak hanya dari segi teknis.
Namun, pada praktiknya implementasi SOA pada level organisasi memunculkan tantangan
tersendiri. Berbagai pihak menawarkan solusi terkait dengan implementasi SOA ini, mulai dari
SOA Maturity Models, SOA Readiness, SOA Governance, hingga penggunaan Critical Success
Factors (CSF). Penggunaan CSF sendiri cukup berhasil untuk mengidentifikasikan kesuksesan
implementasi SOA pada organisasi.
Penelitian ini akan menerapkan sebuah framework CSF pada sebuah organisasi pendidikan tinggi.
Terdapat 3 fase utama dalam penyusunan framework ini, yaitu 1) formulasi dan validasi poin CSF,
2) implementasi CSF pada organisasi dalam bentuk scorecard, dan 3) validasi scorecard oleh
organisasi. Dengan melakukan tiga fase ini dapat ditarik kesimpulan awal tentang kesuksesan
implementasi SOA pada sebuah organisasi.
Implementasi framework CSF dilakukan dengan menggelar berbagai sesi pengumpulan data
(wawancara dan kuesioner), mulai dari fase 1 hingga fase 3. Organisasi kasus uji implementasi
framework ini adalah Dit. STI ITB. Hasil dari penelitian ini adalah framework CSF yang
dikembangkan berhasil digunakan untuk mengukur kesuksesan implementasi SOA di Dit. STI
ITB.