Data PISA 2018 menunjukkan bahwa pendidikan Indonesia masih buruk, hal ini mendukung
bahwa Kurikulum 2013 – dengan gagasan jumlah pekerjaan rumah yang lebih banyak agar
siswa melakukan kegiatan belajar mandiri di rumah – berjalan kurang baik. Siswa yang
kesulitan kemudian menggunakan metode just in time learning namun masih mengalami
beberapa kesulitan, sehingga muncullah aplikasi yang mengoptimalisasikan metode just in
time learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi yang dapat memenuhi
kebutuhan pengguna dalam menemukan solusi dari masalah yang ingin diselesaikan.
Pengembangan aplikasi pada penelitian ini bukan hanya dilakukan pada aspek perangkat
lunak tetapi juga dari aspek bisnis. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan
aplikasi adalah lean startup. Dengan menggunakan metodologi pengembangan lean startup,
pengembangan dapat berfokus pada aspek perangkat lunak dan bisnis sehingga dapat diuji
cobakan secara langsung dan cepat terhadap pengguna. Tahapan pada metodologi ini adalah
menentukan target pengguna, identifikasi kebutuhan pengguna, identifikasi nilai produk,
menentukan fitur MVP (minimum viable product), pengembangan MVP yang terdiri dari
rancangan serta implementasi, dan pengujian MVP. Pengujian dilakukan dalam dua tahap
yaitu pengujian teknis yang meliputi pengujian fungsional dan nonfungsional dan pengujian
product-market fit untuk mengetahui apakah aplikasi tepat dengan kebutuhan pengguna. Pada
tugas akhir telah berhasil dikembangkan aplikasi tanya jawab siswa dan tutor menggunakan
konsep just in time learning yang bisa diakses dari mana saja dan kapan saja. Dari hasil
penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi Resolv Indonesia memudahkan pengguna
dalam mencari solusi dari masalah yang ingin diselesaikan dengan memiliki skor 8 dari 10
dan nilai aplikasi 9 dari 10.