digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fauziyah Iga Maura
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Fauziyah Iga Maura
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Fauziyah Iga Maura
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Fauziyah Iga Maura
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Fauziyah Iga Maura
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Fauziyah Iga Maura
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Fauziyah Iga Maura
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Fauziyah Iga Maura
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Fauziyah Iga Maura
PUBLIC Alice Diniarti

Sesuai dengan SNI 1726-2019 struktur tension only braced frame (ToBF) merupakan struktur yang dapat digunakan sebagai sistem penahan beban seismik untuk KDS A hingga C, dengan ketinggian hingga 10 m. Nilai R, Cd dan ?o untuk struktur sejenis tidak diberikan, tetapi studi terdahulu memberikan nilai R = 3 dan ?o = 2. Dengan menggunakan parameter yang diusulkan yaitu R = 3.25, ?o = 2 dan Cd =3.25, studi pada struktur ToBF akan dilakukan untuk bangunan di KDS D dengan berbagai ketinggian yaitu 3 lantai (10.5 m), 8 lantai (28 m) dan 15 lantai (52.5 m) untuk mengetahui apakah dengan tinggi bangunan yang melebihi batas ketinggian 10 m bangunan dapat didesain agar memenuhi persyaratan pada SNI 1726-2019 dan untuk mengetahui kinerja struktur ToBF di bangunan rendah, sedang dan tinggi. Analisis yang akan digunakan adalah analisis modal respon spektra (MRS) untuk desain struktur gedung, selanjutnya dilakukan pengecekan dengan menggunakan analisis riwayat waktu linear (ARWL) untuk mengetahui gaya aksial bresing dan simpangan antar tingkat serta analisis pushover untuk mengetahui kriteria kinerja struktur. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diperoleh hasil perencanaan struktur dapat dilakukan untuk ketiga model stuktur ToBF dengan menggunakan MRS dan memenuhi semua persyaratan pada SNI 1726-2019. Selanjutnya, hasil desain struktur ToBF yang didapat dari MRS jika ditinjau dengan ARWL menunjukkan bahwa struktur tidak memenuhi syarat dari segi kapasitas dan simpangan antar tingkat untuk struktur bangunan yang melebihi ketinggian 10 m. Hasil desain yang didapat dari MRS jika ditinjau kinerjanya menggunakan analisis pushover sesuai ASCE 41-13 menunjukkan bahwa kinerja semua bangunan ada di level IO. Meskipun demikian, untuk struktur bangunan dengan ketinggian melebihi 10 m, Vfirst yield < Vdesain. Hal ini menunjukkan nilai R yang digunakan masih belum sesuai, sehingga kelelehan pertama terjadi pada gaya geser dasar yang lebih rendah dari rencana. Jika ditinjau dari simpangan antar tingkat struktur, level kinerja elemen yang ada dan urutan pembentukan sendi plastis, maka ToBF dapat digunakan sebagai sistem penahan beban seismik. Meskipun demikian nilai R yang digunakan untuk ToBF disarankan lebih kecil lagi (lebih rendah dari SRBKB) sehingga iii kelelehan pertama terjadi pada gaya geser dasar yang sama atau lebih tinggi dari rencana.