digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yusi Septiawati
PUBLIC Alice Diniarti

Burung Gereja Erasia (Passer montanus) melakukan aktivitas makan di atas permukaan tanah yang dapat meningkat risiko ancaman oleh kucing domestik maupun manusia. Kewaspadaan tinggi dibutuhkan untuk menghindari ancaman, salah satunya ditunjukkan melalui perilaku berkedip. Saat berkedip, informasi visual yang diterima menjadi terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan strategi berkedip burung gereja berupa laju kedipan, durasi kedipan, persentase waktu untuk berkedip dan juga proporsi kedipan saat melakukan aktivitas makan terhadap kehadiran manusia dan kucing domestik. Tujuh burung gereja dewasa diberikan tiga perlakuan stimulus gambar wajah manusia, kucing dan ranting (kontrol). Terdapat tiga periode pengamatan sebelum, saat dan sesudah adanya stimulus, masing-masing satu menit. Makanan diberikan sepanjang pengamatan. Perilaku berkedip dilihat dari sekuens frame demi frame hasil video pengamatan. Hasil penelitian didapatkan laju kedipan, durasi kedipan dan persentase waktu untuk berkedip saat adanya manusia dan kucing lebih rendah daripada ranting (p<0,05). Kehadiran manusia dan kucing memiliki proporsi kedipan dengan monitoring lebih banyak daripada berkedip sambil makan, dengan durasi kedipan keduanya lebih cepat daripada ranting (p<0,05). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa strategi berkedip burung gereja saat makan terhadap kehadiran manusia dan kucing domestik adalah dengan menurunkan laju kedipan, durasi kedipan dan persentase waktu untuk berkedip serta proporsi berkedip sambil makan sedikit.