Burung Gereja Erasia (Passer montanus) melakukan aktivitas makan di atas permukaan tanah
yang dapat meningkat risiko ancaman oleh kucing domestik maupun manusia. Kewaspadaan
tinggi dibutuhkan untuk menghindari ancaman, salah satunya ditunjukkan melalui perilaku
berkedip. Saat berkedip, informasi visual yang diterima menjadi terbatas. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menentukan strategi berkedip burung gereja berupa laju kedipan, durasi kedipan,
persentase waktu untuk berkedip dan juga proporsi kedipan saat melakukan aktivitas makan
terhadap kehadiran manusia dan kucing domestik. Tujuh burung gereja dewasa diberikan tiga
perlakuan stimulus gambar wajah manusia, kucing dan ranting (kontrol). Terdapat tiga periode
pengamatan sebelum, saat dan sesudah adanya stimulus, masing-masing satu menit. Makanan
diberikan sepanjang pengamatan. Perilaku berkedip dilihat dari sekuens frame demi frame hasil
video pengamatan. Hasil penelitian didapatkan laju kedipan, durasi kedipan dan persentase waktu
untuk berkedip saat adanya manusia dan kucing lebih rendah daripada ranting (p<0,05).
Kehadiran manusia dan kucing memiliki proporsi kedipan dengan monitoring lebih banyak
daripada berkedip sambil makan, dengan durasi kedipan keduanya lebih cepat daripada ranting
(p<0,05). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa strategi berkedip burung gereja saat makan
terhadap kehadiran manusia dan kucing domestik adalah dengan menurunkan laju kedipan, durasi
kedipan dan persentase waktu untuk berkedip serta proporsi berkedip sambil makan sedikit.