digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

TA_2021_Faliha Alya Maulida_1-Abstrak.pdf)u
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

Sungai merupakan sumber daya air yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Namun, pembuangan limbah cair ke sungai menyebabkan beban pencemar terutama materi organik di sungai terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung indeks pencemaran sungai kemudian melakukan simulasi kualitas air sungai untuk parameter organik yakni BOD dan DO pada berbagai skenario dengan menggunakan model QUAL2Kw dan menghitung beban pencemaran berdasarkan hasil pemodelan. Berdasarkan perhitungan indeks pencemaran, diketahui bahwa seluruh sungai di DKI Jakarta masuk ke dalam kategori tercemar berat. Setelah dilakukan pembobotan, Sungai Ciliwung (segmen 5) dianggap memenuhi kriteria sungai yang akan menjadi objek penelitian. Perhitungan debit air limbah dilakukan sebagai input untuk diffuse source pada pemodelan menggunakan QUAL2Kw. Kalibrasi model parameter kualitas air sungai dilakukan dengan melakukan trial and error pada berbagai parameter kinetik model. Nilai RMSPE yang diperoleh untuk kalibrasi model BOD yakni sebesar 2,45% dan untuk model DO sebesar 3,84%. Meskipun masih terdapat ketidakcocokan (error) pada model, karena data pengamatan kualitas air terbatas, maka ketidakcocokan pada model ini dianggap dapat diterima dan sudah dapat digunakan untuk simulasi. Berdasarkan analisis sensitivitas yang telah dilakukan, parameter kinetik model yang paling memengaruhi hasil pemodelan untuk parameter BOD adalah slow CBOD hydrolysis rate dan detritus dissolution rate, sedangkan untuk parameter DO adalah fast CBOD oxidation rate. Hasil simulasi menunjukkan bahwa untuk parameter DO pada seluruh skenario, kualitas air hanya memenuhi baku mutu Kelas 4 untuk titik A, B, C, dan D sedangkan pada hulu memenuhi baku mutu Kelas 3. Sementara itu, untuk parameter BOD pada skenario 1, 3, dan 4, kualitas air hanya memenuhi baku mutu Kelas 4, sedangkan pada hulu memenuhi baku mutu Kelas 3. Khusus untuk skenario 2, kualitas air memenuhi baku mutu Kelas 3 di seluruh titik. Hasil perhitungan beban pencemaran BOD menunjukkan bahwa untuk seluruh skenario, beban pencemaran BOD aktual lebih tinggi dibandingkan dengan beban pencemaran BOD maksimum, atau dengan kata lain beban pencemaran BOD yang masuk ke sungai lebih besar daripada jumlah yang diperbolehkan. Untuk dapat memenuhi jumlah yang diperbolehkan, beban pencemaran BOD perlu diturunkan sebesar 30%-70%. Model kualitas air sungai dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan pengelolaan kualitas air sungai.