Perpustakaan Digital ITB

Kelelahan merupakan faktor penting yang berkontribusi terhadap penurunan performansi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi seberapa besar pengaruh durasi mengemudi kendaraan tempur terhadap penurunan fungsi kognitif. Sebanyak 8 orang prajurit TNI-AD diminta untuk mengemudikan kendaraan tempur dalam waktu 2 jam. Pengukuran secara objektif menggunakan Psychomotor Vigilance Task (PVT) diujikan sebelum dan sesudah simulasi mengemudi, serta pengukuran dengan metode subjektif menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil pengujian statistika non parametrik dengan Uji Friedman Two Way Anova menunjukkan bahwa keempat parameter pada PVT yang terdiri dari PVT-m (mean), PVT-f (fastest), PVT-s (slowest), dan PVT-l (lapse) terdapat perbedaan yang signifikan antara durasi mengemudi selama 1 jam dan 2 jam terhadap fungsi kognitif prajurit. Pada penelitian ini diperoleh beberapa kesimpulan di antaranya yang pertama, mengemudi kendaraan tempur dalam waktu 2 jam mengakibatkan penurunan fungsi kognitif sebanyak 7,8% sampai dengan 69,4%. Kedua, disarankan bagi pihak Pusdikkav Bandung untuk mulai menerapkan pengalokasian terhadap pengemudi tank pada setiap 2 jam berlalu, pengemudi utama dapat digantikan sementara oleh pengemudi cadangan. Selain itu, dapat diusulkan bagi pihak yang memproduksi Tank AMX-13 dan Tank FV101 Scorpion untuk menambahkan instrumen air conditioner (AC), ear plug, dan shock breaker. Alternatif lainnya yaitu posisi commander dan gunner disarankan agar dilatih untuk dapat mengemudikan tank atau mempertimbangkan untuk menambah kapasitas di dalam tank menjadi 4 orang yaitu driver, commander, gunner, dan driver cadangan. Terakhir, ketika dilakukan Uji Korelasi Rank Spearman antara durasi mengemudi kendaraan tempur selama 2 jam dengan hasil kuesioner PSQI menunjukkan korelasi yang rendah. Hal ini dapat terjadi karena PVT sangat sensitif terhadap protokol, peralatan, dan lingkungan.