digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ricky Sutanto
PUBLIC Alice Diniarti

Energi adalah salah satu kebutuhan manusia untuk dapat melakukan kegiatan. Salah satu jenis energi yang sering digunakan adalah biogas. Biogas dihasilkan dari proses penguraian senyawa organik oleh mikroorganisme secara anaerobik. Biogas yang dihasilkan tergantung senyawa yang terurai. Biogas yang akan digunakan perlu ditingkatkan terlebih dahulu kualitasnya. Salah satu zat pengotor yang sering dijumpai adalah H2S. Senyawa ini merupakan senyawa yang dapat menimbukan bahaya serta bersifat korosif terhadap peralatan proses. Oleh karena itu, H2S perlu dihilangkan terlebih dahulu sebelum biogas dapat digunakan atau diproses lebih lanjut. Penghilangan H2S ini dapat menggunakan senyawa kimia ataupun agen biologis. Penghilangan H2S dengan agen biologis dapat dilakukan dengan beberapa pilihan proses. Biokatalis yang digunakan adalah Thiobacillus sp. dengan variasi laju alir dan konsentrasi H2S yang akan diumpankan. Penelitian dilakukan dengan pemodelan melalui pendekatan dari neraca massa aliran gas umpan ke dalam bioreaktor. Pemodelan dilakukan dengan melakukan variasi konsentrasi aliran umpan, simulasi terjadinya penurunan biomassa, variasi laju umpan, pH, dan temperatur. Hasil pemodelan menunjukkan adanya pengaruh peningkatan dan pengurangan kadar umpan yang dimasukkan ke dalam bioreaktor. Peningkatan kadar umpan atau laju umpan akan menyebabkan keperluan biomassa bertambah. Perbedaan pH dan temperatur pada percobaan dapat mempengaruhi degradation activity pada proses penyingkiran H2S dari rentang 57% hingga 100%.