digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Maria Gloria Raco
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Maria Gloria Raco
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Maria Gloria Raco
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Maria Gloria Raco
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Maria Gloria Raco
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Maria Gloria Raco
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Maria Gloria Raco
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Maria Gloria Raco
PUBLIC Alice Diniarti

DAS Tikala termasuk salah satu sungai yang sering meluap di saat musim penghujan, Debit air sungai yang besar memicu terjadi banjir yang menggenangi sekitar Sungai Tikala dan mengakibatkan kerugian yang besar bagi penduduk sekitar. Untuk mengurangi dampak banjir maka perlu dibuat peta daerah genangan banjir. Keakurasian peta dapat dibuktikan dengan pemodelan hasil hitungan dan dibandingkan dengan hasil observasi lapangan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan perbandingan dari perhitungan dan pemodelan dengan pemetaan langsung sehingga dapat dilakukan penanggulangan dan pengendalian banjir serta meminimalisir resiko kerusakan akibat banjir dan kerugiannya. Maksud dari penelitian ini adalah melakukan analisis hidrologi sungai yang meliputi perhitungan curah hujan rancangan dan perhitungan debit banjir rencana serta melakukan analisis hidraulika dengan bantuan software HEC-RAS serta membuat pengindeksian peta rawan banjir metode GFI untuk justifikasi model. Analisis hidrologi menggunakan HSS SCS dengan software HEC-HMS karena nilai Q2 metode tersebut yang paling mendekati debit bankfull salah satu penampang di bagian hilir. Untuk hasil kala ulang 2 tahun menghasilkan nilai 156.6 m³/s, kala ulang 5 tahun menghasilkan nilai 217.8 m³/s, kala ulang 10 tahun 264.3 m³/s, kala ulang 25 tahun 329 m³/s, kala ulang 50 tahun 381.3 m³/s, kala ulang 100 tahun 437.2 m³/s. Untuk kejadian banjir bandang tahun 2014 dibuat perhitungan dan pemodelan terpisah sehingga bisa didapatkan tinggi genangan banjir pada saat kejadian banjir tbandang tahun 2014. Hujan wilayah yang dipakai pada pemodelan tahun 2014 yaitu 176.4 mm. Perkiraan luasan banjir dengan metode GFI dan HECRAS dibuat pada 4 kecamatan yang paling terdampak yaitu Kecamatan Singkil, Tikala, Wenang, dan Tombulu. Untuk Total luasan Banjir GFI dan HEC RAS mendapatkan selisih -0.013 km² untuk kecamatan Singkil, 0.276 km² untuk kecamatan Tikala, 0.243 km² untuk kecamatan Wenang, dan 0.438 km² untuk kecamatan Tombulu. Sehingga didapatkan nilai kalibrasi luasan banjir dengan nilai MAD 0.242, MSE 0.0817, dan nilai RMSE 0.285. Tinggi genangan di titik Kantor Walikota Manado dengan metode GFI yaitu 6.22 m, sedangkan dari model HEC-RAS didapatkan hasil tinggi genangan banjir 4.34 m sementara berdasarkan data aktual tinggi genangan banjir adalah 3 m.