Jalur kereta api Trans-Sulawesi merupakan jalur kereta api pertama di Sulawesi.
Salah satu ruas daerah yang dilewati oleh jalur kereta ini adalah daerah penelitian
yaitu ruas Polewali Mandar-Majene, Sulawesi Barat. Daerah penelitian sebagian
besar tersusun atas endapan Kuarter berupa aluvial. Fenomena likuefaksi dapat
terjadi akibat dipicu oleh gempabumi dan menyebabkan tanah kehilangan
kekuatannya. Likuefaksi seringkali terjadi pada endapan Kuarter yang cenderung
bersifat urai, lepas, dan belum terkonsolidasi. Oleh karena itu, diperlukan analisis
untuk menentukan keterdapatan potensi likuefaksi di daerah penelitian. Analisis
potensi likuefaksi dilakukan dengan metode uji penetrasi konus atau cone
penetration test (CPT). Analisis yang dilakukan meliputi klasifikasi jenis tanah,
analisis pemicu likuefaksi, analisis penyebaran lateral, dan analisis penurunan
permukaan.
Penelitian dilakukan dengan melakukan perhitungan nilai faktor keamanan
likuefaksi (FSL), indeks potensi likuefaksi (LPI), indeks penyebaran lateral (LDI),
dan nilai settlement pada 14 titik sondir dengan kedalaman bervariasi dalam rentang
3,8 m – 14 m. Dari hasil analisis tersebut, daerah penelitian tersusun atas 5 jenis
tanah, yaitu pasir lanauan – lanau pasiran, lanau lempungan – lempung lanauan,
lempung, lempung lanauan – lempung, dan lanau pasiran – lanau lempungan. Nilai
faktor keamanan likuefaksi (FSL) yang didapatkan memperlihatkan bahwa di 14
titik uji sondir berpotensi untuk terjadi likuefaksi pada gempa berkekuatan Mw 7,5
karena memiliki nilai faktor keamanan likuefaksi (FSL) kurang dari 1. Berdasarkan
hasil perhitungan nilai indeks potensi likuefaksi (LPI), daerah penelitian masuk ke
dalam kategori tinggi – sangat tinggi. Daerah penelitian memiliki indeks
penyebaran lateral (LDI) terbesar 7,75 meter dan nilai settlement terbesar 0,87
meter.