digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Talitha Salsabila
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Talitha Salsabila
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Talitha Salsabila
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Talitha Salsabila
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Talitha Salsabila
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Talitha Salsabila
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Talitha Salsabila
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2021 TA PP TALITHA SALSABILA_LAMPIRAN.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid- 19, termasuk desa wisata. Desa Wisata Batulayang merupakan salah satu desa wisata di Kawasan Puncak Bogor yang sebagian besar masyarakatnya bergantung pada sektor pariwisata untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Akan tetapi sejak adanya pandemi Covid-19 yang membuat kegiatan manusia menjadi terhambat, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Batulayang menurun secara drastis. Oleh karena itu, pandemi Covid-19 dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk bahaya yang berpotensi dalam mengancam segala aset penghidupan yang mencakup modal manusia, modal alam, modal keuangan, modal sosial, dan modal fisik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dampak pandemi Covid-19 terhadap perubahan aset penghidupan masyarakat di Desa Wisata Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor yang dijelaskan berdasarkan variabel dan indikator yang telah ditentukan. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dari hasil wawancara, observasi, serta kuesioner masyarakat yang bekerja pada sektor pariwisata dan non-pariwisata yang digunakan sebagai pembanding. Adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif, analisis pembobotan, dan analisis deskriptif komparatif. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan terjadinya perubahan pada aset penghidupan masyarakat Desa Wisata Batulayang di antaranya pada modal manusia, modal keuangan, modal sosial, dan modal fisik. Saat pandemi Covid-19, kedua kelompok masyarakat Desa Wisata Batulayang sama-sama memiliki nilai total aset penghidupan pada tingkat keberlanjutan sedang. Namun, perubahan aset penghidupan pada kelompok masyarakat yang bekerja di sektor pariwisata dinilai lebih signifikan dibandingkan dengan kelompok masyarakat yang bekerja di sektor non-pariwisata, terutama pada modal keuangan. Maka untuk mempertahankan kelangsungan hidup di tengah pandemi Covid-19, masyarakat setempat melakukan berbagai strategi penghidupan yang meliputi survival, konsolidasi, dan diversifikasi mata pencaharian.