digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jeremia Oktavian Chrisnanto
PUBLIC Alice Diniarti

COVER_Jeremia Oktavian Chrisnanto.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I_Jeremia Oktavian Chrisnanto.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II_Jeremia Oktavian Chrisnanto.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III_Jeremia Oktavian Chrisnanto.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV_Jeremia Oktavian Chrisnanto.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V_Jeremia Oktavian Chrisnanto.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Jeremia Oktavian Chrisnanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN_Jeremia Oktavian Chrisnanto.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Infeksi HIV merupakan suatu masalah global yang sangat persisten sekalipun telah dilakukan banyak upaya seperti strategi terapetik dan diagnostik untuk menanggulangi masalah tersebut. Hal ini kemudian yang menjadi alasan diperlukannya strategi terapetik baru yang lebih efektif dalam menanggulangi infeksi HIV. Salah satu golongan obat terapi antiretroviral adalah inhibitor protease (PI). Obat yang termasuk dalam golongan ini antara lain adalah Darunavir dan Ritonavir. Namun, laju mutasi dari HIV relatif cepat sehingga menimbulkan galur baru dengan sifat resisten terhadap obat tersebut. Untuk itu, perlu terus dilakukan pencarian obat baru yang dapat menjadi kandidat penghambat kerja protease HIV yang lebih murah dan efektif untuk dijadikan alternatif pengobatan. Di dalam penelitian ini dilakukan metode seleksi berbasis dimerisasi protein fusi AraC-EMGFP yang terintegrasi dalam dimerization- based screening system (DBSS) dan disisipkan ke dalam Eschericia coli BL21. Konfirmasi pasmid DBSS dilakukan menggunakan PCR dan sequencing sedangkan konfirmasi ekspresi protein fusi dilakukan menggunakan SDS-PAGE. Intensitas pendaran yang dihasilkan diuji menggunakan fluorescence reader Glomax™ Explorer. Senyawa yang diuji berasal dari ekstrak aktinomiset. Dari pengujian 10 senyawa aktinomiset, 5 senyawa menunjukkan hasil positif yakni DHE 5- 1 EA, DHE 5-1 MEA, BLH 1-12 MEA, SHP 2-1 MEA, dan BLH 5-29(2)MEA dengan konsentrasi yang memiliki pendaran optimum secara berturut- berturut 8, 6, 2, 10, dan 8 ppm. Berdasarkan hasil tersebut, kelima senyawa tersebut disimpulkan memiliki potensi untuk menghambat dimerisasi protease HIV dari galur isolat Indonesia dengan sub-genotipe CRF01-AE.