ABSTRAK Najwan Alghifari
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus COVER Najwan Alghifari
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus BAB 1 Najwan Alghifari
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus BAB 2 Najwan Alghifari
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus BAB 3 Najwan Alghifari
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus BAB 4 Najwan Alghifari
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus BAB 5 Najwan Alghifari
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus PUSTAKA Najwan Alghifari
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus LAMPIRAN Najwan Alghifari
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus
Sampah plastik merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi oleh hampir
setiap kota yang berada di pesisir. Salah satu kota pesisir yang memiliki masalah
sampah adalah Cirebon. Sering kali dijumpai masyarakat yang membuang sampah
plastik ke sungai dan berakhir di lautan karena terbawa oleh arus. Arus akan
membawa plastik ke berbagai tempat sesuai dengan arah dan kecepatannya. Hal
inilah yang menyebabkan banyak sampah plastik kiriman dari berbagai tempat yang
terdampar. Untuk melihat dari mana asal sampah plastik yang berada di pesisir
Cirebon, pada penelitian ini digunakan pemodelan numerik untuk melihat pola
pergerakan arus yang mempengaruhi gerakan partikel tersebut. Model
hidrodinamika yang digunakan pada penelitian ini adalah Regional Ocean
Modelling System (ROMS) dengan input pasang surut, arus, temperatur, serta
salinitas, kemudian data atmosfer antara lain angin, curah hujan, dan tekanan.
Simulasi hidrodinamika di perairan Cirebon dilakukan selama 1 tahun dari
November 2019 hingga Oktober 2020. Hasil verifikasi menunjukkan bahwa elevasi
memiliki Root Mean Square Error (RMSE) sebesar 5 cm dan korelasi sebesar 0,95.
Selanjutnya model trajektori digunakan untuk mengetahui arah sampah melalui
pemodelan pergerakan partikel. Partikel yang setara dengan sebuah botol air
mineral 600 ml kosong dilepas di Pantai Kejawanan dan Muara Kalijaga. Apabila
hasil lintasan model partikel dibandingkan terhadap lintasan drifter yang dilepas
pada waktu yang sama, maka terdapat perbedaan arah sekitar 60 derajat pada drifter
keempat. Hasil simulasi menunjukkan bahwa partikel yang dilepas pada pesisir
Cirebon, memiliki persentase terdampar kembali pada pesisir Cirebon di atas 50%
pada musim timur. Partikel tersebut sebagian besar terdampar ke arah utara dari
Kota Cirebon (Kapetakan). Dapat disimpulkan bahwa sampah plastik yang
mencemari pesisir Cirebon berasal dari pembuangan sampah dari pesisir Cirebon
itu sendiri.