Perpustakaan Digital ITB

Di dalam data pengukuran biasanya akan terdapat komponen data yang perlu dihilangkan dari data utama, komponen tersebut dapat berupa noise ataupun outlier. Dalam dunia geodesi kelautan yang berfokus pada fenomena jangka panjang, variasi temporal di laut di anggap sebagai noise. Di dalam data sea surface height (SSH) terdapat komponen yang dianggap sebagai noise dan perlu dihilangkan yang dinamakan dynamic ocean topography (DOT) yang merupakan variasi temporal atau dapat dikatakan sinyal dengan frekuensi tinggi atau gelombang pendek, dimana SSH merupakan sinyal berfrekuensi rendah atau gelombang panjang. Penelitian ini berfokus pada usaha untuk meningkatkan resoulsi spasial SSH dari data satelit altimetri yang nantinya dapat diproses lebih lanjut menjadi data turunannya, yakni anomali gaya berat. Data yang digunakan adalah data satelit altimetri pada wilayah indonesia dari Jason-1 dan ERS-1. Transformasi fourier merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis karakteristik komponen sinyal data satelit altimetri dalam domain frekuensi. Gaussian dan Butterworth merupakan metode penapisan yang digunakan untuk mengilangkan komponen noise dari sinyal utama. Secara keseluruhan, penapisan dapat dilakukan hingga kisaran panjang gelombang 20 km, dimana spektrum gelombang pendek satelit altimetri ada pada panjang gelombang 15–45 km yang didominasi oleh komponen variasi temporal (DOT), sedangkan di atas 45 km identik dengan spektrum sinyal undulasi geoid. Dalam penerapannya, metode gaussian lebih mudah dan praktis dilakukan dibandingkan dengan metode butterworth.