ABSTRAK Tommy Partogi Simamora
PUBLIC Alice Diniarti
COVER Tommy Partogi Simamora
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Tommy Partogi Simamora
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Tommy Partogi Simamora
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Tommy Partogi Simamora
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Tommy Partogi Simamora
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Tommy Partogi Simamora
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Tommy Partogi Simamora
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Panel insulasi akustik tunggal diketahui memiliki nilai rugi transmisi suara (sound
transmission loss-STL) yang rendah di sekitar frekuensi resonansi panel pertama.
Hal ini menyebabkan kemampuan panel dalam menahan suara lebih buruk di
frekuensi rendah dibandingkan dengan frekuensi menengah dan tinggi (di atas 250
Hz) yang proporsional dengan hasil kali massa panel dan frekuensi. Untuk
mendapatkan STL yang lebih baik, umumnya dilakukan melalui penggunaan
material dengan kerapatan massa yang lebih tinggi, penambahan bahan penyerap,
dan penggunaan konfigurasi panel ganda. Namun, pendekatan-pendekatan tersebut
tidak banyak membantu dalam memperbaiki rugi transmisi di sekitar frekuensi
resonansi panel pertama akibat adanya pengaruh dari kekakuan panel. Di samping
itu, penambahan kerapatan massa maupun penggunaan bahan absorber dan panel
ganda tidak selalu bisa diimplementasikan akibat batasan dari disiplin teknis yang
lain yang terkait dengan berat maksimum, ketersediaan ruang, maupun lingkungan.
Dalam tugas akhir ini, dikembangkan panel hibrida yang menggabungkan konsep
pengendalian bising eksitasi akustik dan mekanis dalam satu sistem panel yang
diharapkan dapat menjawab persoalan terkait dengan kinerja insulasi panel di
frekuensi rendah. Dalam pengembangannya, sistem kendali vibrasi berupa absorber
vibrasi tertala (Tuned Vibration Absorber-TVA) diterapkan pada panel yang
dimodelkan dan disimulasikan secara numerik dengan menggunakan Metode
Elemen Hingga (MEH). Perangkat lunak COMSOL 5.6 digunakan untuk
mengimplementasikan metode tersebut dan dilakukan perhitungan-perhitungan
akustik dan dinamika struktur yang meliputi mobility, daya radiasi suara, dan rugi
transmisi untuk keperluan analisis. Beberapa perhitungan analitik sederhana juga
dilakukan untuk keperluan validasi dari hasil yang diperoleh. Dari hasil yang
diperoleh, kinerja insulasi panel di sekitar frekuensi resonansi panel pertama
terdapat peningkatan secara signifikan, dan kinerja insulasi akustik secara
keseluruhan juga mengalami peningkatan. Hal yang sama juga diperoleh pada kasus
implementasi panel hibrida ganda, yaitu meningkatnya STL baik di sekitar
frekuensi resonansi panel maupun di atas frekuensi resonansi massa-udara-massa.
Pada kasus panel hibrida ganda, implementasi TVA menjadi lebih layak karena
penggunaan panel kedua sekaligus dapat melindungi TVA pada panel pertama.
Dengan demikian, panel hibrida dapat diaplikasikan untuk menanggulangi
kebisingan pada frekuensi rendah.