COVER Yasser Taufiq
PUBLIC Resti Andriani BAB 1 Yasser Taufiq
PUBLIC Resti Andriani BAB 2 Yasser Taufiq
PUBLIC Resti Andriani BAB 3 Yasser Taufiq
PUBLIC Resti Andriani BAB 4 Yasser Taufiq
PUBLIC Resti Andriani BAB 5 Yasser Taufiq
PUBLIC Resti Andriani PUSTAKA Yasser Taufiq
PUBLIC Resti Andriani
Kondisi sektor energi Indonesia saat ini sedang mengalami permasalahan-permasalahan utama,
antara lain ketergantungan energi nasional pada minyak bumi, tidak berimbangnya antara
pemanfaatan energi terbarukan dengan potensi yang dimiliki, penggunaan energi yang belum
efisien serta minimnya infrastruktur energi yang secara langsung membatasi akses masyarakat
terhadap energi. Pemerintah menyadari akan kompleksitas dari berbagai permasalahan pada sektor
energi dan merasa perlu adanya suatu pengelolaan energi nasional secara komprehensif yang telah
diatur dalam Kebijakan Energi Nasional pada Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006 yang disebut
sebagai Bauran Energi Nasional Tahun 2025. Dengan perubahan yang telah terjadi hingga saat ini
sejak ditentukannya Bauran Energi Nasional Tahun 2006, maka dibutuhkan proyeksi tingkat
kebutuhan energi nasional di tahun 2030 untuk melihat bagaimana kontribusi Batubara sebagai
sumber energi dominan setelah minyak bumi. Pada penelitian ini model permintaan energi
dibangun dengan menggunakan model ekonometrika dari setiap sektor pengguna, sedangkan untuk
variabel-variabelnya dibentuk dengan peramalan. Sedangkan untuk pemenuhan bauran energi
primer digunakan metoda pemrograman linear. Hasil dari simulasi model yang diperoleh
menunjukkan bahwa pada tahun 2030, permintaan energi didominasi oleh sektor rumah tangga
yang mencapai 1,410.68 juta Setara Barrel Minyak, diikuti oleh sektor transportasi yaitu sebesar
887.39 juta SBM. Sektor Industri mengkonsumsi energi sebesar 827.15 juta SBM, sektor
Komersial sebesar 84.56 juta SBM dan sektor lainnya sebesar 19.92 juta SBM. Dengan didukung
data rencana pembangkitan listrik oleh PLN maka bauran energi primer Indonesia untuk tahun
2030 dapat terbentuk. Batubara memegang peranan penting pada bauran energi tersebut dengan
proporsi sebesar 40%, minyak bumi sebesar 37%, gas bumi 20% dan panas bumi sebesar 3%.