digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Deri Purnama
PUBLIC Yati Rochayati

BAB1 Deri Purnama
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Deri Purnama
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Deri Purnama
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Deri Purnama
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 Deri Purnama
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Deri Purnama
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Deri Purnama
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

Perkembangan panas bumi di dunia mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan meningkatnya kebutuhan energi untuk kehidupan sehari-hari. Karena kondisi tersebut diperlukan penambahan pasokan energi selain dari energi yang berasal dari fosil. Energi panas bumi menjadi tawaran alternatif untuk menyediakan energi terbarukan yang ramah terhadap lingkungan. Indonesia sendiri mempunyai potensi dan cadangan energi panas bumi yang cukup besar. Besarnya potensi panas bumi Indonesia dikarenakan letak geografis Indonesia yang berada di daerah yang dilewati oleh cincin api pasifik atau dikenal dengan sebutan “ring of fire”. Daerah tersebut terdapat banyak gunung aktif sehingga banyak aktivitas vulkanisme di dalamnya. Ada beberapa metode yang digunakan dalam eksplorasi geothermal. Namun, yang paling sering digunakan adalah metode MT. Metode magnetotellurik (MT) menggunakan fluktuasi medan magnet alami di bumi yang menginduksikan medan listrik. Dengan mengukur medan listrik dan medan magnet di permukaan bumi dapat menentukan konduktivitas dibawah permukaan bumi. Metode MT ini sendiri memiliki keunggulan yaitu penetrasi cukup dalam (ribuan kilometer) dan sensitif terhadap lapisan konduktif. Adapun tahapan-tahapan dalam metode magnetotelurik yaitu : akuisisi data, pemrosesan data, dan interpretasi data. Dalam penelitian ini, tahapan langsung dimulai dari pemrosesan data di software SSMT 2000 untuk persiapan data time series menjadi fourier transform yaitu mengubah domain waktu menjadi domain frekuensi. Kemudian tahapan selanjutnya melakukan cross power selection di MT Editor. Hasil MT Editor ini untuk mendapatkan resistivitas semu dan fasa. Tahapan selanjutnya adalah inversi data di software Interpex-1D (IX1D) untuk mendapatkan respon resistivitas terhadap kedalaman. Setelah itu, memodelkan 1D resistivitas terhadap kedalaman untuk setiap titik pengukuran menggunakan software MATLAB.