digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Metha Vebry Edsan
PUBLIC Irwan Sofiyan

Jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat sejalan dengan berkurangnya lahan pertanian yang diakibatkan oleh alih fungsi lahan. Hal ini menyebabkan kebutuhan terhadap hasil pertanian di Indonesia akan terus mengalami peningkatan. Selain itu, kendala terhadap pertanian konvensional berbasis lahan dihadapkan dengan permasalahan kesuburan tanah yang berdampak terhadap hasil produk pertanian yang tidak optimum. Sistem budidaya hidroponik merupakan jawaban untuk permasalahan yang terjadi. Hal ini dikarenakan hidroponik merupakan budidaya tanaman berbasis non lahan dengan kebutuhan nutrisi yang dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan tanaman sehingga produksi terhadap hasil dapat ditingkatkan. Saat ini terdapat berbagai macam sistem hidroponik yang dapat diterapkan mulai dari skala rumahan sampai dengan skala industri besar. Start-up “Keboen Bapak” menerapkan sistem hidroponik Nutrient Film Technique (NFT) horizontal dan vertikal dengan kondisi lingkungan dan nutrisi dibuat sama untuk semua jenis tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengkuantifikasi, menentukan produktivitas, menentukan nilai efisiensi penyerapan nutrisi berupa nitrogen, fosfor dan kalium, serta Water Used Efficiency (WUE) tanaman bayam hijau (Amaranthus hybridus L) pada sistem hidroponik Nutrient Film Technique (NFT) horizontal dan vertikal . Metode penelitian yang digunakan berupa metode destruktif dimana terdapat 10 sampel yang diamati dua hari sekali dan metode non destruktif dimana terdapat 10 sampel dihitung bobot total panen dan produktivitas di akhir masa tanam. Penelitian ini dilaksanakan di start-up Keboen Bapak yang berlokasi di Ciparay selama 1 bulan. Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman, panjang batang dan akar, jumlah daun, luas daun, bobot panen, produktivitas tanaman, neraca massa dan energi serta Water Use Efficiency (WUE). Pengamatan terhadap kondisi mikroklimat lokasi, kadar nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), dan Dissolved Oxygen (DO) pada larutan nutrisi dan kandungan nitrogen (N), Fosfor (P) dan kalium (K) pada tanaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa tanaman bayam pada sistem hidroponik NFT vertikal tumbuh lebih baik daripada NFT horizontal dengan nilai laju pertambahan tinggi tanaman: 1.337 cm/hari; laju pertambahan panjang batang: 1.009 cm/hari; laju pertambahan panjang akar: 0,328 cm/hari; laju pertambahan jumlah daun: 1.400 helai/hari; laju pertambahan luas daun: 2.274 cm2/hari, produktivitas: 8,93 ton/ha, nilai efisiensi penyerapan N: 58,56%; P:66,48%; K: 9,46% dan total nilai WUE yaitu 2,92 kg/m3. Namun, secara umum tanaman bayam hijau belum tumbuh optimum dengan sistem yang dikelola di Keboen Bapak karena faktor lingkungan dan kebutuhan nutrisi yang tidak sesuai dengan kebutuhan optimum tanaman bayam hijau.