digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK ELSA STRASSIA
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Demam berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictusn. DBD menyebabkan kematian apabila tidak ditangani dengan tepat. Hingga Juli 2020, Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penderita DBD tertinggi se-Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan pada kota/kabupaten di Jawa Barat yang berpotensi memiliki jumlah penderita DBD yang tinggi. Pada penelitian ini, penerapan Generalized Linear Model (GLM) digunakan untuk mengamati pola distribusi kasus DBD di Jawa Barat dan analisis klaster digunakan untuk mengelompokkan kasus DBD di kota/kabupaten Jawa Barat. Dari 27 kota/kabupaten Jawa Barat, hanya 5 kota/kabupaten yang dapat ditindaklanjuti untuk menerapkan GLM yaitu Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Subang. Akan tetapi, model tersebut kurang baik dalam memodelkan kasus DBD di kota/kabupaten Jawa Barat karena memberikan MSE dan RMSE yang cukup besar. Dari kelima metode yang digunakan untuk melakukan pengelompokan kasus DBD, average linkage merupakan metode terbaik karena memiliki nilai rata-rata silhouette coefficient dan Dunn index tertinggi. Metode ini digunakan untuk menentukan kelompok kasus DBD rendah,sedang dan tinggi. Kelompok kota/kabupaten yang memiliki kasus DBD tertinggi adalah Kota Bandung dan Kabupaten Bogor ditandai dengan ratarata kasus DBD tiap minggunya sering menempati nilai tertinggi dibandingkan kelompok kota/kabupaten lainnya.