digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Saskia Dyah Choirida
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Saskia Dyah Choirida
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Saskia Dyah Choirida
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Saskia Dyah Choirida
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Saskia Dyah Choirida
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Saskia Dyah Choirida
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 5 Saskia Dyah Choirida
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 6 Saskia Dyah Choirida
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Saskia Dyah Choirida
PUBLIC Irwan Sofiyan

Penilaian kinerja pemasok merupakan proses evaluasi yang dilakukan suatu perusahaan terhadap pemasok setelah memakai jasa dari pemasok tersebut. Penilaian pemasok dapat bermanfaat untuk memberikan pandangan bagi perusahaan apakah pemasok dapat digunakan pada kali berikutnya atau sebaliknya. Hal ini menjadikan penilaian pemasok telah menjadi salah satu strategi dalam rangka meningkatkan kinerja rantai pasok. Penelitian yang mengangkat permasalahan penilaian pemasok juga telah banyak dilakukan dengan pendekatan, metode, hingga kriteria yang berbeda. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah dengan penilaian risiko pemasok yang memungkinkan untuk mengetahui riskan atau tidaknya jika ingin menggunakan jasa pemasok kembali. Diketahui salah satu industri yang banyak melibatkan peran pemasok dan membutuhkan penilaian pemasok adalah industri konstruksi, yang dicirikan sebagai industri yang bergerak berdasarkan proyek (PDSC). Karakteristik lain dalam PDSC adalah tiap pemasok dapat berperan pada satu atau lebih aktivitas, dan tiap aktivitas memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap kinerja keseluruhan proyek yang menjadikan risiko aktivitas dapat beragam satu dengan lainnya. Luputnya hal ini dari penilaian mengakibatkan hasil penilaian yang tidak akurat, dan berkaibat pada tindakan mitigasi yang tidak tepat. Berangkat dari fakta tersebut, penelitian ini melakukan penilaian pemasok yang berorientasi risiko dengan mempertimbangkan risiko aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh model penilaian yang akurat, khususnya pada kasus PDSC. Adapun metode yang digunakan untuk pengolahan data adalah Fuzzy FMEA, AHP dan Fuzzy Inference System. Hasil yang diperoleh adalah penilaian pemasok dengan melibatkan risiko aktivitas menunjukan informasi yang lebih lengkap dibandingkan sistem penilaian eksisting perusahaan, dan melalui hasil ini juga diketahui bahwa penilaian risiko aktivitas dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk menilai pemasok dan melakukan penanggulangan risiko yang tepat.