digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK: Pindad merupakan satu-satunya produsen produk pertahanan di Indonesia, yang mana produk PT. Pindad secara umum dibagi menjadi produk militer dan produk komersial. Citra PT. Pindad sebagai perusahaan yang memproduksi senjata dan peralatan tempur memberikan tantangan yang lebih bagi produk komersial dibandingkan produk militer, maka akan sangat penting bagi Divisi Mesin Industri dan Jasa, sebagai salah satu divisi produk komersial untuk meningkatkan produktivitasnya. Salah satu upaya yang paling penting adalah dengan memahami nilai dan persepsi anggota divisi dalam bentuk pengelolaan budaya organisasi yang sesuai. Untuk mendukung pengelolaan budaya organisasi yang tepat, maka terlebih dahulu dilakukan audit budaya organisasi kepada lima departemen dalam Divisi Mesin Industri dan Jasa. Pertama, audit dilakukan dengan pendekatan kualitatif, tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran secara umum. Kemudian, audit dilanjutkan dengan pendekatan kuantitatif. Alat ukur yang digunakan dalam pengukuran kuantitatif ini adalah Organization Culture Assessment Instrument (OCAI). Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, didapatkan budaya organisasi yang dirasakan di Divisi Mesin Industri dan Jasa adalah Hierarchy culture dimana fokus divisi ada pada efisiensi dan kontrol. Berdasarkan hasil OCAI, budaya yang ada sekarang dalam divisi tersebut adalah budaya Market Culture, dimana fokus divisi ada pada pencapaian hasil. Hal yang menjadi perhatian utama dalam pembangunan budaya organisasi adalah adanya pengharapan anggota organisasi (MIJAS) untuk menjadi lebih adhocracy, market serta clan. Harapan untuk mengurangi sistem hirarki dan justru membawa organisasi pada budaya yang berfokus pada pencapaian hasil dan pengembangan kreativitas.