digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Luthfia Khoirunnisa
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB

Arsitektur merupakan salah satu aspek penting dalam membentuk kesehatan jiwa yang positif. Lingkungan yang positif dapat diperkaya dengan pertimbangan kompleksitas, keteraturan, dan estetika. Rumah sakit sebagai lingkungan pelayanan kesehatan memiliki kewajiban membentuk lingkungan yang positif ini. Perbedaan utama antara rumah sakit jiwa dan rumah sakit pada umumnya adalah pasien yang memiliki karakteristik khusus, yaitu adanya gangguan pikiran dan emosional yang menyebabkan perbuatan yang melenceng dari norma yang ada. Karakter ini mengharuskan rumah sakit jiwa untuk mempertimbangkan keamanan, baik untuk pasien maupun tenaga medis. Rumah sakit pada umumnya telah menerapkan aspek keamanan dengan baik, namun aspek lingkungan yang positif sering kali dilupakan. Instalasi Pelayanan Kesehatan Jiwa RSUD Banyumas sebagai lingkungan pelayanan kesehatan jiwa masih kurang ideal dalam membentuk lingkungan jiwa yang positif. Redesain dipilih sebagai solusi permasalahan ini, dengan perancangan bangunan yang menggunakan pendekatan salutogenic architecture. Teori ini memiliki 3 poin utama, yaitu manageability, comprehensibility, dan meaningfulness. Perbaikan kualitas ruang dilakukan dengan mengimplementasikan ketiga poin tersebut untuk menyelesaikan persoalan-persoalan perancangan yang ada yaitu keamanan, kenyamanan, citra, serta aksesibilitas dan keterbacaan. Rancangan yang terbentuk merupakan bangunan kesehatan sebanyak satu massa dengan tinggi tiga lantai. Courtyard diintegrasikan dalam bangunan dan menjadi pusat orientasi daru ruang-ruang di dalamnya. Luasan total lantai bangunan adalah 4000m2 yang dibangun pada lahan seluas 5600 m2 yang merupakan bagian dari kompleks RSUD Banyumas. Dengan memerhatikan penggunaan material, warna, serta detail-detail arsitektural, bangunan dirancang dengan pengalaman pengguna sebagai fokus utama.