ABSTRAK Bunga Aninditya Mayang Pourine
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB
Di pusat Purwakarta terdapat persimpangan jalan yang menjadi saksi perkembangan Kabupaten
Purwakarta. Persimpangan jalan tersebut menjadi lokasi dari tapak proyek. Tapak merupakan gerbang
daerah wisata dan bersejarah Purwakarta yang merupakan pusat kegiatan masyarakat Purwakarta.
Fungsi bangunan di sekitar tapak didominasi oleh bangunan yang menawarkan dagang atau jasa
(komersial) dan residensial. Sebaran usia masyarakat Purwakarta didominasi oleh masyarakat muda.
Terdapat 164.526 jiwa penduduk pada rentang usia 15-25 dari total 953.414 jiwa penduduk
Purwakarta. Selain Eksplorasi kuliner dan berkumpul, minat masyarakat muda untuk berinteraksi juga
muncul pada kegiatan olahraga. Kegiatan online e-sport juga banyak diminati dan menjadi wadah
interaksi masyarakat muda.
Proyek ini merupakan proyek yang bertajuk pusat kegiatan pemuda di Purwakarta sebagai sarana
pengembangan diri masyarakat muda. Proyek ini menggunakan lahan yang memiliki banyak potensi
dan mencocokkannya akan kebutuhan masyarakat dan dapat digunakan untuk waktu yang Panjang.
Dalam hal ini kebutuhan masyarakat muda menjadi fokus utama. Ketika pengguna menjadi lebih
dewasa dan tidak melakukan kegiatan di proyek, pengguna baru yang lebih muda akan mengisi
kekosongan tersebut sehingga proyek akan terus dimanfaatkan oleh masyarakat. Proyek ini
mengombinasi kebutuhan rekreasi, edukasi dan kebugaran masyarakat muda dengan berbagai
fasilitas yang mewadahi satu kebutuhan atau gabungan. Fasilitas seperti kafe, coworking space,
internet kafe, sanggar, kelas les, lapangan olah raga, dan skate field di integrasikan dalam 1 tapak baik
didalam ruangan atau di luar ruangan.
Konsep dasar rancangan mengggunakan model GOSPA oleh Brian Tracy mengenai pengembangan
diri (Goals, Objectives, Strategies, Priorities, Activity). Hasil penurunan objectives pada kegiatan dan
fungsi yang akan bangunan akomodasi, menjadi dasar arahan perancangan. Proyek memiliki 3 massa
utama dan massa pendukung. Meletakkan fungsi-fungsi dan kegiatan dengan memperhatikan
karakter tapak dengan akses masuk yang beragam sehingga setiap sisi dari bangunan hidup dan
memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya. Ruang luar tidak hanya sekedar ada, namun juga
dapat dimanfaatkan, dengan demikian tidak terdapat spot mati di dalam tapak. Bangunan memiliki
total luas 3063 m2 dengan 2 lantai pada youth arena yang dapat mengakomodasi hingga lebih dari
150 orang.