372Kopi Setiabudhi adalah salah satu kedai kopi yang berada di Kota Bandung. 372Kopi
Setiabudhi mengalami penurunan penjualan saat kasus COVID-19 pertama di Indonesia
terjadi. Untuk menyiasatinya, 372Kopi Setiabudhi melakukan kampanye dengan
memindahkan kerumunan/pelanggan yang biasanya aktif pada malam hari untuk
dipindahkan ke jam yang lebih awal. Namun, efektivitas kampanye hanya mencapai 20%.
Penelitian ini bertujuan untuk membantu 372Kopi Setiabudhi beradaptasi dengan situasi
saat ini dan mengoptimalkan strategi komunikasi pemasaran. Analisis data yang digunakan
adalah metode kuantitatif untuk menggambarkan latar belakang responden, kebiasaan dan
pilihan konsumen di kedai kopi, kebiasaan konsumen di 372Kopi Setiabudhi, dan
komunikasi pemasaran di 372Kopi Setiabudhi selama pandemi COVID-19. Jumlah sampel
penelitian sebanyak 200 responden yang pernah mengunjungi 372Kopi Setiabudhi selama
masa pandemi COVID-19. Dalam penelitian ini, Penulis melakukan analisis eksternal dan
analisis internal. Setelah itu, mengidentifikasi dan menghilangkan akar penyebab masalah
bisnis dengan menerapkan teknik 5-Whys. Dari hasil analisis, Penulis menemukan
komunikasi pemasaran yang tidak terkomunikasikan dengan baik. Berdasarkan hasil
tersebut, tiga solusi bisnis akan digunakan sebagai strategi yang diusulkan dalam
menanggapi pandemi COVID-19. 372Kopi Setiabudhi dapat mengembangkan komunikasi
pemasaran yang efektif sesuai dengan komunikasi pemasaran terpadu Keller dengan alat
periklanan dan promosi penjualan, bermitra dengan layanan pengiriman makanan online,
dan meningkatkan empat faktor dalam memilih kedai kopi. Penelitian ini membantu
372Kopi Setiabudhi untuk lebih efisien dalam menarik lebih banyak konsumen.