digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TS PP DIAN KUSWARJANTI 1-BAB1.pdf

File tidak tersedia

2007 TS PP DIAN KUSWARJANTI 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP DIAN KUSWARJANTI 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP DIAN KUSWARJANTI 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP DIAN KUSWARJANTI 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP DIAN KUSWARJANTI 1-COVER.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP DIAN KUSWARJANTI 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

ABSTRAK: Dalam rangka meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak, pemerintah Republik Indonesia telah melakukan upaya penggalian potensi perpajakan, yang di dalamnya meliputi potensi pajak perikanan darat dan laut. Dengan adanya usaha perikanan secara tidak langsung akan memberikan pendapatan yang cukup potensial bagi pemerintah. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) merupakan pajak objektif yang pungutannya dikenakan terhadap bumi dan/atau bangunan. Masalah utama yang dihadapi dalam memperhitungkan jumlah pajak terhutang adalah terbatasnya informasi jumlah produksi dan biaya produksi dari budidaya mutiara sehingga penghitungan PBB terhutang hanya berdasarkan pada laporan wajib pajak melalui Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perkiraan jumlah produksi mutiara dalam satu periode budidaya dengan menggunakan pendekatan teknik budidaya. Hasil pendugaan produksi mutiara selanjutnya dianalisis menggunakan metode analisis usahatani sehingga dapat diperkirakan pendapatan yang diterima oleh perusahaan budidaya mutiara. Penghitungan PBB terhutang dilakukan dengan menentukan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP berdasarkan pendekatan kapitalisasi pendapatan. Parameter yang diteliti adalah jumlah populasi tiram, biaya investasi, dan biaya produksi. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa untuk usaha budidaya mutiara dengan luas lahan 4 ha digunakan 20 unit longline. Sehingga dapat diperkirakan jumlah produksi mutiara dalam satu periode budidaya sebanyak 46.080 butir mutiara. Persentase kenaikan PBB terhutang yang dihitung melalui pendekatan teknik budidaya dan analisis usaha perikanan sebesar 6.815persen. Analisis pendekatan teknik budidaya merupakan salah satu metode pendugaan produksi yang dapat digunakan untuk menduga produksi dan biaya-biaya perikanan sebagai dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan sektor perikanan.