2007 TS 23705005 Agus Wahyudi.pdf
PUBLIC rikrik 2007 TS PP AGUS WAHYUDI 1-COVER
PUBLIC SYSTEM 2007 TS PP AGUS WAHYUDI 1-BAB 1
PUBLIC SYSTEM 2007 TS PP AGUS WAHYUDI 1-BAB 2
PUBLIC SYSTEM 2007 TS PP AGUS WAHYUDI 1-BAB 3
PUBLIC SYSTEM 2007 TS PP AGUS WAHYUDI 1-BAB 4
PUBLIC SYSTEM 2007 TS PP AGUS WAHYUDI 1-BAB 5
PUBLIC SYSTEM 2007 TS PP AGUS WAHYUDI 1-PUSTAKA
PUBLIC SYSTEM
Batubara cair adalah sumber energi masa depan yang terus dikembangkan terutama untuk
menggantikan bahan bakar dari minyak bumi yang cadangannya kian menipis. Salah satu faktor
terpenting dalam menjalankan proses ini adalah adanya peran katalis, sehingga dibutuhkan
ketersediaan yang melimpah dengan harga yang ekonomis. Pada penelitian ini telah dilakukan
pemanfaatan mineral pirit (besi-sulfida) dari limbah penambangan emas. Pirit yang telah di
tingkatkan kadarnya hingga 92% diuji keaktifannya melalui uji sulfidasi. Senyawa aktif pirhotit
yang terbentuk (Fe1-xS) dikarakterisasi dengan XRD dan dihitung ukuran kristalnya menggunakan
persamaan Scherer. Uji sulfidasi pirit pada temperatur pencairan batubara (400 0C) mengakibatkan
terbentuknya kristal pirhotit dengan ukuran 33,13 nm. Pada percobaan berikutnya dilakukan aktivasi
mineral pirit pada temperatur 400, 500 dan 600 0C membentuk senyawa hematit. Hematit ini kemudian
di milling dengan menggunakan HEM (high energy milling) hingga ukuran 50-300 nm. Setelah melalui
uji sulfidasi pada temperatur 400 0C , terbentuk senyawa aktif pirhotit dengan ukuran kristal 24
nm. Ukuran kristal prihotit sangat mempengaruhi laju dan hasil (yield) pencairan batubara, semakin
kecil ukuran kristal semakin baik efeknya untuk proses konversi pencairan batubara. Di akhir
penelitian, dilakukan pengujian katalis
hematit untuk pencairan batubara dan didapat hasil konversi sebesar 91,05%.