digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Batubara cair adalah sumber energi masa depan yang terus dikembangkan terutama untuk menggantikan bahan bakar dari minyak bumi yang cadangannya kian menipis. Salah satu faktor terpenting dalam menjalankan proses ini adalah adanya peran katalis, sehingga dibutuhkan ketersediaan yang melimpah dengan harga yang ekonomis. Pada penelitian ini telah dilakukan pemanfaatan mineral pirit (besi-sulfida) dari limbah penambangan emas. Pirit yang telah di tingkatkan kadarnya hingga 92% diuji keaktifannya melalui uji sulfidasi. Senyawa aktif pirhotit yang terbentuk (Fe1-xS) dikarakterisasi dengan XRD dan dihitung ukuran kristalnya menggunakan persamaan Scherer. Uji sulfidasi pirit pada temperatur pencairan batubara (400 0C) mengakibatkan terbentuknya kristal pirhotit dengan ukuran 33,13 nm. Pada percobaan berikutnya dilakukan aktivasi mineral pirit pada temperatur 400, 500 dan 600 0C membentuk senyawa hematit. Hematit ini kemudian di milling dengan menggunakan HEM (high energy milling) hingga ukuran 50-300 nm. Setelah melalui uji sulfidasi pada temperatur 400 0C , terbentuk senyawa aktif pirhotit dengan ukuran kristal 24 nm. Ukuran kristal prihotit sangat mempengaruhi laju dan hasil (yield) pencairan batubara, semakin kecil ukuran kristal semakin baik efeknya untuk proses konversi pencairan batubara. Di akhir penelitian, dilakukan pengujian katalis hematit untuk pencairan batubara dan didapat hasil konversi sebesar 91,05%.