Kebutuhan energi listrik menjadi hal utama dalam kehidupan sehari-hari khususnya
sektor perumahan. Konsumsi listrik sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari
seperti penerangan ruangan, menghidupkan pompa air, dan beberapa peralatan
rumah tangga yang membutuhkan listrik. Dengan beragamnya penggunaan listrik
pada rumah tangga berbanding lurus dengan kenaikan konsumsi listrik yang
dibutuhkan, apalagi jika penggunaan listrik dihidupkan seharian penuh. Karena
konsumsi listrik yang terus meningkat ini akibatnya pasokan listrik yang disiapkan
juga akan terus meningkat bahkan tidak menentu. Peningkatan kebutuhan listrik
menjadi masalah yang cukup serius, karena akan bersinggungan langsung dengan
kelestarian alam. Pasokan listrik sebagian besar membutuhkan sumber daya alam
batu bara sebagai bahan baku pengolahan listrik yang kemudian didistribusikan ke
rumah-rumah untuk kebutuhan listrik. Dengan bertambahnya permintaan tentu saja
akan berbanding lurus dengan produksi yang harus disiapkan, menyebabkan
kebutuhan batu bara menjadi meningkat yang dapat mengakibatkan perusakan
lingkungan terutama pengikisan tanah pada wilayah yang menjadi sumber daya
alam tersebut.
Untuk itu perlu dilakukan langkah sederhana untuk menghemat energi listrik, agar
penggunaan listrik pada rumah tangga dapat digunakan dengan sewajarnya dan
tidak berlebihan. Penghematan energi listrik dapat dilakukan sederhana dengan
menggunakan perangkat instrumentasi yang dapat mengatur kapan harus hidup dan
mati secara otomatis sesuai kebutuhan. Sebuah perangkat instrumentasi menjadi
sebuah sistem yang terintegrasi antara peralatan rumah tangga dengan koneksi
internet yang biasa kita kenal dengan nama IoT (Internet of Things). Perangkat
instrumentasi IoT akan dikombinasikan dengan metode anjuran penggunaan listrik
hingga penjadwalan, yang akan menjadi sebuah sistem otomasi yang digunakan
untuk mengendalikan dan memantau peralatan rumah tangga yang kemudian dapat
disebut rumah otomasi atau Home Automation.