digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ditengah alur globalisasi yang semakin merajalela dengan segala dampak, baik yang dipandang dari segi negatif atau positif, lambat laun, norma-norma, aturan serta nilai nilai lokal tentang hal yang menyangkut kebudayaan serta seni tradisional perlahan memudar bahkan ada yang sama sekali menghilang ditengah perjalanan. Batik Indramayu yang termasuk ke dalam jenis Batik Pesisir jika dilihat dari jenis motif yang ada, mayoritas motif batik yang digunakan pada Batik Indramayu meggambarkan kegiatan nelayan di tengah laut. Motif-motif batik di Indramayu banyak mendapat pengaruh besar dari motif motif gambar atau kaligrafi dari kawasan Arab, Cina atau daerah Jawa Tengah/Jawa Timur. Ciri yang menonjol dari Batik Indramayu adalah ranggam flora dan fauna diungkap secara datar, dengan banyak lengkung dan garis garis yang meruncing (riritan), latar putih dan warna gelap dan banyak titik yang dibuat dengan teknik cocolan jarum, serta bentuk isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku. Motif Etong misalnya, menggambarkan berbagai satwa laut yang biasa dibawa pulang oleh kalangan nelayan seusai melaut seperti ikan, udang, cumi-cumi, ubur-ubur dan kepiting. Motif Kapal Kandas menyiratkan kapal nelayan yang sedang berada di batu-batu karang sehingga terancam kandas. Motif Ganggeng, sesuai namanya menggambarkan berbagai ganggang laut yang terdapat di Pantai Utara Jawa. Sedangkan motif Kembang Gunda merupakan tumbuhan yang hidup di pesisir pantai dan bisa dijadikan lauk pecel. Selain menggambarkan kegiatan di pesisir, motif batik khas Indramayu juga ada yang menggambarkan kegiatan sehari-hari seperti Motif Swastika, Motif Merak Ngibing, Motif Kereta Kencana, dan Motif Jati Rombeng. Motif Swastika diilhami oleh masa Penjajahan Jepang, swastika menurut para perajin batik di Indramayu menggambarkan simbol kekerasan yang terjadi selama masa Kependudukan Jepang. Motif Merak Ngibing diilhami oleh keindahan burung merak. Sedangkan Motif Kereta Kencana merupakan penggambaran Raja Wilarodra yang sedang mengendarai kuda mengelilingi kerajaannya.