digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Permainan tradisional merupakan warisan budaya sejak zaman dahulu dengan aktivitas motorik rekreasi yang bersifat ritualistik. Praktik permainan tradisional mendorong kesehatan global dan dapat digunakan sebagai media yang tepat untuk membentuk kepribadian, oleh karena itu, selain untuk alasan budaya, keberadaan permainan tradisional harus dilestarikan. Namun, taman atau lapangan bermain yang terbatas di perkotaan membuat orang-orang, terutama anak-anak, jarang keluar untuk memainkan permainan tradisional yang sudah diawetkan dengan cara bermain dan dokumentasi, serta penggunaan gadget memudahkan orang tua dalam mengawasi anaknya. Permainan galah asin, yang juga dikenal sebagai gobak sodor, dipilih karena sifat kolaboratifnya yang dapat meningkatkan keterampilan interpersonal dan intrapersonal serta aspek afektif pembelajaran pendidikan jasmani. Sementara itu, antarmuka alami (natural user interface, NUI) dipilih karena jenis antarmuka tersebut berupaya untuk memanfaatkan kekuatan modalitas komunikasi yang jauh lebih luas dan memanfaatkan keterampilan yang diperoleh orang melalui interaksi fisik tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan permainan galah asin untuk pelestarian budaya dan mendapatkan manfaatnya khususnya di era New Normal dengan menggunakan teknologi, sehingga permainan ini dapat dimainkan dari jarak jauh dengan tetap mempertahankan pengalaman sosialnya. Permainan diimplementasi menggunakan Unity3D dan OpenCV. Dari penelitian ini, disimpulkan bahwa permainan galah asin dengan NUI memberikan dampak yang lebih tinggi pada aspek sosial dan jasmani para pemain dibandingkan dengan menggunakan GUI, dengan hasil yang signifikan baik pada aspek sosial (U = 2,5, Z = 5,8766, p < 0,0001) maupun aspek jasmani (U = 0, Z = 3,30816, p = 0,00094).