digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Wilayah Indonesia memiliki potensi energi angin dan arus laut yang sangat besar. Namun, potensi itu tidak dapat diolah secara optimal menjadi energi listrik. Pengembangan potensial ini mampu mendukung salah satu tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). Turbin angin sumbu vertikal memiliki keunggulan dibandingkan dengan turbin angin sumbu horizontal seperti noise yang rendah, dapat bekerja lebih baik pada aliran angin yang tidak beraturan dan mampu berputar pada kecepatan angin yang rendah. Kecepatan angin maksimum tahun 2020 di sekitar Jembatan Suramadu adalah 9,473 m/s sedangkan kecepatan arus laut terbesar adalah sebesar 1,1 m/s. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak Qblade untuk mendesain turbin dan perangkat lunak PSIM untuk mendesain sistem pembangkit listrik. Turbin tipe Darrieus H dan tipe VAWT Darrieus Helixcoidate menghasilkan daya output turbin yang paling optimal. Besar potensi daya turbin angin pada kecepatan maksimum adalah 4082,678 Watt sedangkan besar potensi besar daya turbin arus laut sebesar 1253,149 Watt. Nilai Cp dari turbin angin adalah 0,49 sedangkan untuk turbin arus laut adalah 0,46. Besar jarijari dan tinggi turbin angin adalah 4m dan 2m. Lalu besar jari-jari dan tinggi turbin arus laut adalah 2m dan 1m. Besar Ld, Lq, Rs dan Vpk/krpm dari generator adalah 1mH, 1mH, 1m? dan 7112V/krpm. Simulasi pembangkit listrik tenaga angin dan arus laut menghasilkan daya listrik sebesar 2072 Watt pada kecepatan angin 7m/s dan kecepatan arus laut sebesar 1m/s.