2007 TA PP BAMBANG RACHMADI 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia
2007 TA PP BAMBANG RACHMADI 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia
2007 TA PP BAMBANG RACHMADI 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia
2007 TA PP BAMBANG RACHMADI 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia
2007 TA PP BAMBANG RACHMADI 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia
2007 TA PP BAMBANG RACHMADI 1-COVER.pdf
File tidak tersedia
2007 TA PP BAMBANG RACHMADI 1-DAFTAR PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia
Materi genetik mitokondria memiliki laju mutasi yang tinggi. Pola mutasi ini sangat
bermanfaat untuk keperluan forensik, evolusi, dan genealogi terutama daerah D-loop
mtDNA, yang meliputi hypervariable 1 (HV1) dan hypervariable 2 (HV2). Namun sampai
saat ini, penelitian mengenai daerah D-loop mtDNA diawali dengan amplifikasi dan
sequensing secara terpisah kedua daerah tersebut, sehingga waktu yang diperlukan relatif
lama. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan penelitian lebih lanjut untuk mengatasi
masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan fragmen DNA berukuran
0,9 pb daerah D-loop mtDNA manusia dengan bantuan Polymerase Chain Reaction (PCR).
Penelitian ini diawali dengan melakukan lysis sel, kemudian perbanyakan dengan metode
PCR, sequencing dengan metode dideoksi Sanger untuk konfirmasi dan analisis urutan
nukleotida dengan program Seqman versi 4.0.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pita tunggal yang diperkirakan berukuran 0,9 kb pada gel agarosa. Hasil sekuensing
berupa data elektroforegram dengan urutan nukleotida sebanyak 917 pasang basa
menunjukkan bahwa fragmen DNA tersebut adalah bagian dari D-loop dan terdapat 8 mutasi
setelah urutan nukleotidanya dibandingkan terhadap Cambridge Reference Sequence (CRS).
Dengan ditemukannya metoda tersebut maka amplifikasi daerah HVI-HVII dapat dilakukan
dalam satu tahap reaksi sehingga analisis daerah D-loop menjadi lebih efektif dan efisien.