Membangun reputasi di media sosial merupakan hal penting untuk meningkatkan
visibilitas seorang ilustrator secara online. Instagram menjadi salah satu media
sosial yang kerap digunakan ilustrator untuk mengunggah karya seni dan
mendapatkan respon apresiasi dari audiens berupa likes dan komentar, respon ini
disebut juga dengan engagement. Berdasarkan observasi, ilustrator secara tidak
sadar sering kali berkompetisi untuk mendapatkan jumlah engagement sebanyakbanyaknya dan muncul kecenderungan untuk bergantung pada jumlah
engagement sebagai tolak ukur kualitas karya. Padahal jumlah engagement
kemungkinan besar ditentukan oleh sistem algoritma yang bekerja di Instagram.
Perancangan ini menggunakan penggabungan metode kuantitatif dan kualitatif
yaitu dengan penyebaran kuesioner kepada ilustrator yang aktif menggunakan
Instagram, yang kemudian dianalisis dengan kajian pustaka. Hasilnya ditemukan
bahwa terdapat perbedaan diantara persepsi ilustrator dengan sistem algoritma.
Beberapa ilustrator bahkan belum mengetahui bagaimana alogritma Instagram
bekerja dan sebagian besar belum memaksimalkan potensi penggunaan
Instagram untuk mendapatkan engagement yang lebih baik pada karya mereka.
Sehingga diperlukan sebuah media yang memberikan pengetahuan bagi ilustrator
untuk lebih memahami algoritma Instagram. Topik algoritma instagram disajikan
dalam bentuk motion comic dengan pendekatan cerita relatable, dimana motion
comic yang dirancang akan membawakan cerita sederhana terkait pengalaman
sehari-hari ilustrator selama bermedia sosial di Instagram. Karena ketika audiens
dapat memposisikan diri mereka dalam situasi yang sama, mereka dapat terhibur
dan memperoleh rasa empati yang berujung pada peningkatan kesadaran tentang
cara mengelola engagement Instagram mereka dengan lebih baik.