digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2021 TA PP MUHAMAD ABDURRAHMAN 1.pdf?
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

Aksara Hanacaraka pada masa kini mulai terancam akibat modernisasi, hal tersebut membuat aksara ini mulai tergantikan oleh sistem penulisan lainnya yaitu setelah diperkenalkannya Alphabet dan Abjad latin oleh bangsa Belanda sehingga aksara Hanacaraka mulai mengalami degradasi yang kemudian mengalami kemunduran dan lambat laun akan ditinggalkan oleh masyarakat Jawa itu sendiri. Pada masa sekarang pemerintah mulai berupaya melakukan revitalisasi dengan dijumpai aksara sebagai penanda jalan, nama instansi pemerintahan dan pendidikan, dan juga sebagai bahasa kedua pada masyarakat di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Akan tetapi kurangnya pemanfaatan dan pembaharuan aksara Hanacaraka pada masa kini membuat masyarakat jenuh sehingga lebih memilih budaya lain, maka dari itu lah perlu pengembangan aksara Hanacaraka melalui rebranding pada budaya visual kontemporer sehingga akan tetap eksis di masa yang akan datang, maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah pengembangan material keramik sculpture kontemporer sebagai produk bernilai tinggi dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Melestarikan huruf aksara Hanacaraka ke dalam sebuah karya sculpture kontemporer diperlukan dengan memperimbangkan aspek tranformasi huruf pembaharuan agar karya tersebut dapat diterima dan tidak merusak simbol dari Hanacaraka itu sendiri. Upaya tersebut diperlukan dengan melakukan eksplorasi bentuk menggunakan elemen-elemen dasar dari tipografi aksara Hanacaraka sehingga cocok digunakan pada produk instalasi interior publik di Stasiun Tugu Yogyakarta