digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Teviani Wulansari
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Teviani Wulansari
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Teviani Wulansari
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Teviani Wulansari
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Teviani Wulansari
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Teviani Wulansari
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Teviani Wulansari
PUBLIC Yoninur Almira

PUSTAKA Teviani Wulansari
PUBLIC Yoninur Almira


Provinsi DKI Jakata dan Bandung Raya menjadi pusat perekonomian dan memiliki interaksi pergerakan orang, barang maupun jasa yang besar dilihat dari pergerakan penumpang asal DKI Jakarta dengan tujuan Bandung Raya yaitu 27.418.521 orang/tahun (Kementerian Perhubungan, 2011). Salah satu sistem transportasi yang dikembangkan adalah sistem transportasi massal yang dapat mengakomodasi pergerakan, yaitu kereta cepat atau High Speed Train (HST) Jakarta Bandung. Peran aksesibilitas dari pintu ke pintu tidak boleh diabaikan saat mengevaluasi faktor-faktor yang memengaruhi pilihan moda dengan kata lain peran moda pengumpan sangat dibutuhkan terlebih perpindahan moda ke kereta cepat Jakarta Bandung memiliki potensi. Penelitian ini untuk melihat peluang moda pengumpan LRT Leuwipanjang – St. Tegalluar dan BRT Dipatiukur – St. Tegalluar – Jatinangor sebagai moda pengumpan dan moda yang sudah eksisting yaitu mobil pribadi, taksi/taksi online, dan ojek online. Uji chi square menunjukkan bahwa ketersediaan moda pengumpan di area stasiun/halte mempengaruhi pemilihan moda. Penelitian ini menggunakan analisis multinomial logit menggunakan software biogeme dengan didasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi pemilihan moda yaitu stated choice attribute, sosio ekonomi dan karakteristik perjalanan. Besaran probabilitas pemilihan moda pada model dengan tingkat keberartian 25% adalah LRT (43%), BRT (19%), taksi/taksi online (3%), mobil pribadi (17%), ojek online (10%) dan tidak memilih (7%). Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat peluang yang cukup signifikan untuk pengembangan angkutan massal, sehingga perencanaan LRT dan BRT ini potensial sebagai moda pengumpan kereta cepat Jakarta Bandung.