Perpustakaan Digital ITB

Pandemi Covid-19 merupakan bencana yang dengan cepat mengubah tatanan kehidupan di berbagai sektor, karena pemerintah di berbagai negara harus bergerak cepat membuat dan menerapkan berbagai kebijakan untuk menekan penyebaran virus tersebut. Pembuatan dan penenerapan kebijakan dalam waktu singkat, menyebabkan sejumlah kebijakan yang diberlakukan tidak dapat mengakomodasi kepentingan seluruh sektor pembangunan dan masyarakat. Akibatnya, banyak masyarakat terdampak pandemi kehilangan akses untuk memperoleh penghasilan serta kebutuhan hidup yang diperlukan untuk mempertahankan kesejahteraan dan resiliensi dalam kondisi pandemi. Dalam kondisi tersebut, muncul gagasan pendirian usaha yang merupakan inisiatif kolektif dari sejumlah individu yang ada dalam sebuah komunitas di Kota Cimahi, Jawa Barat. Dengan memobilisasi sumberdaya yang ada, mereka memanfaatkan jejaring sosial tempat mereka berinteraksi untuk mengembangkan inisiatif kolektif menjadi aksi kolektif dengan mendirikan sebuah usaha layanan belanja online sehingga masyarakat dapat memperoleh kebutuhan sehari-hari dari pasar tradisional, tanpa harus keluar rumah. Tujuan aksi kolektif yang dilakukan adalah membantu sesama anggota komunitas untuk memperoleh penghasilan yang dapat membantu mereka mempertahankan kesejahteraan, sekaligus membantu masyarakat terdampak pandemi memperoleh akses pada kebutuhan hidup. Dinamika yang terjadi dalam proses munculnya gagasan menjadi inisiatif kolektif hingga terbentuknya aksi kolektif menjadi fokus penelitian yang dilakukan dalam penulisan tesis ini. Untuk menemukan peranan individu, modal sosial, jejaring sosial, jaringan komunikasi dan relasi yang ada, studi kasus yang dilakukan akan melihat konteks sosial dari dinamika yang terjadi, kemudian hasil temuan akan dianalisis dengan teknik koding dengan melakukan refleksi terhadap konsep-konsep aksi kolektif untuk melihat bagaimana inisiatif kolektif dan aksi kolektif membangun kemandirian dalam mempertahankan resiliensi di masa bencana.