digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ihsan Fauzan
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB I
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pandemi COVID-19 saat ini telah mencapai sekitar 152 juta kasus aktif. COVID-19 (SARS-CoV-2) dikenal memiliki laju penyebaran yang sangat tinggi. Infeksi SARS-CoV-2 dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor genetis. Single Nucleotide Polymorphism (SNP) pada reseptor protein spike (ACE2) diketahui dapat mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap infeksi SARS-CoV-2. Hal tersebut dapat terlihat dari adanya perbedaan afinitas interaksi dengan protein spike (ACE2) pada SARS-COV-2. Selain SNP, Alternative Splicing (AS) juga diduga memiliki korelasi terhadap nilai afinitas interaksi dengan protein spike SARS-CoV-2. Fenomena Alternative Splicing (AS) dapat menghasilkan berbagai macam variasi ekspresi protein dengan varian protein isoform yang berbeda. Sejauh ini, perbedaan afinitas interaksi dengan protein spike SARS-CoV-2 pada fenomena AS belum banyak dilaporkan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan protein isoform hasil Alternative Splicing pada gen ACE2 dan pengaruhnya terhadap infeksi SARS-CoV-2. Molecular Docking digunakan untuk dengan untuk melihat afinitas ikatan antara kedua protein spike dengan SARS-CoV-2. Model 3D protein isoform ACE2 yang didapatkan dari database (ensemble.org) divalidasi dengan mengevaluasi kualitas model dari masing-masing isoform ACE2. Dari analisis docking yang dilakukan, menunjukkan variasi docking score dari 8 varian protein isoform. Varian protein ACE2_205 tidak menunjukkan adanya interaksi dengan protein spike SARS-CoV-2. Varian ACE2_206 dan ACE2_207 menunjukkan nilai docking score yang lebih rendah dibandingkan dengan varian lainnya. Selain itu, residu penting dalam interaksi setiap varian juga dianalisis. Residu Q42 dan A384 merupakan residu pada protein ACE2 yang muncul dalam interaksi di lebih dari 2 varian. Hasil ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa variasi splicing dapat menyebabkan perbedaan tingkat kerentanan seseorang terhadap infeksi SARS-CoV-2, khususnya pada varian ACE2_205 yang tidak dapat melakukan interaksi terhadap protein spike SARS-CoV-2.