digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Gifariyono
PUBLIC Alice Diniarti

COVER.pdf
PUBLIC 

BAB I.pdf
PUBLIC 

BAB II.pdf
PUBLIC 

BAB III.pdfPUBLIC Alice Diniarti

BAB IV.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

BAB V.pdf
PUBLIC 

BAB VI.pdf
PUBLIC 

Daerah Irigasi Rawa (DIR) Jejangkit dikembangkan sejak 1981 oleh Departemen PU yang terletak di Kec. Jejangkit, Kab.Barito Kuala, Prov. Kalimantan Selatan, seluas ± 3.300 ha, dengan sistem persawahan rawa pasang surut. Produktivitas DIR. Jejangkit Kal-sel yang hampir 30 tahun masih rendah (2,4 – 2,8 ton/ha GKG) (BPS Kal-sel, 2019) (Dinas Pertanian Kabupaten. Barito Kuala, 2013), masih menunjukkan produktivitas sawah pasang surut belum maksimal. Sehingga masih bisa ditingkatkan sampai seperti produksi sawah pasang surut Pulau Sumatera (Riau dan Sumatera Selatan) yang umumnya sudah mencapai 3,0 – 4,0 ton/ha (BPS Riau, 2017). Upaya dalam peningkatan produktivitas disana berupa rehabilitasi jaringan DIR sudah banyak dilakukan namun demikian, produktivitas padi sulit untuk meningkat. Penelitian ini melakukan analisis sintesis secara komprehensif dari permasalahan dan solusi serta strategi yang tepat termasuk sistem kordinasi terpadu dan pemecahan masalah sosial dan masyarakat petani (sosial engineering) untuk mengetahui kondisi DIR. Jejangkit. Oleh karena itu, maksud dikajinya hal ini untuk mengevaluasi kondisi ekisting baik fisik maupun non fisik serta menganalisis permasalahan produktivitas sawah yang relatif rendah. Selanjutnya bertujuan mencari solusi tentang tata air jaringan DIR meliputi fisik, hidraulik, kualitas air dan tanah serta pola tanam untuk meningkatkan produktivitas untuk mencapai nilai maksimal. Metoda yang diterapkan dengan menganalisis data sekunder dan primer melalui pendekatan semi empiris berupa model matematik parameter yang berpengaruh terhadap nilai produksi dan produktivitas pertanian. Hasil yang diperoleh kondisi eksisting DIR. Jejangkit masih belum memadai secara waktu, ruang, jumlah dan mutu. Solusi penanganannya melakukan perbaikan baik aspek teknis pengaturan tata air dan aspek non teknis berupa dukungan dari bidang pertanian.