digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TS PP ARIEF WITJAKSONO 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2007 TS PP ARIEF WITJAKSONO 1-BAB1.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP ARIEF WITJAKSONO 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP ARIEF WITJAKSONO 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP ARIEF WITJAKSONO 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP ARIEF WITJAKSONO 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Abstrak : PT. Matrixindo Solusi Infotama sebagai sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang pengembangan perangkat lunak berbasis pemerintahan (e-government), melihat suatu permasalahan yang muncul dalam usahanya yaitu tidak pernah mendapatkan pengulangan pembelian (No Repeat Order) dari pelanggannya. Analisis lingkungan eksternal dan internal yang dilakukan, memberikan gambaran kepada perusahaan, tidak adanya pengulangan pembelian yang sedang dihadapi tidak dilatarbelakangi oleh karena pelanggan tidak memiliki kebutuhan perangkat lunak ataupun telah dipenuhi oleh organisasi internal pelanggan melainkan telah dipenuhi oleh pesaing. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pengembangan produk baru melalui strategi Technology Push dan pelayanan purna jual yang diterapkan kurang memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan, sehingga kualitas produk dan pelayanan yang dimiliki oleh PT. Matrixindo Solusi Infotama jauh dari harapan pelanggan. Namun demikian kedua permasahan tersebut hanyalah puncak dari sebuah fenomena gunung es, terdapat masalah lain yang lebih mendasar dan lebih besar kekuatannnya yaitu lemahnya budaya Market Orientation dari seluruh lapisan organisasi. Perbaikan proses pengembangan produk baru dan pelayanan purna jual tanpa dukungan penuh dari seluruh elemen organisasi tidak memiliki dampak nyata signifikan di sisi pelanggan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka diusulkan suatu pemecahan masalah pengembangan produk dan pelayanan purna jual, dikembangkan dengan mempertimbangkan komponen pelanggan melalui pengembangan budaya Market Orientation di lingkungan internal perusahaan serta penerapan Best Practice dalam hal pengembangan produk baru dan pelayanan purna jual yang melibatkan perspektif pelanggan. Implementasi pengembangan budaya dari peranan dan tanggung jawab manajemen puncak, usaha sosialisasi serta berpartisipasinya oleh seluruh staf dan karyawan. Dimensi-dimensi yang dikembangkan meliputi pengembangan dan penyebaran strategis, keterpaduan internal, pengelolaan pengetahuan, insfrastruktur pengetahuan, antarmuka kepada pelanggan dan budaya organisasi. Usulan ini didasarkan atas fleksibilitas metode tersebut dalam mengikuti perubahan keinginan dan kebutuhan pelanggan, serta diyakini merupakan upaya yang tepat bagi pemecahan masalah yang dimiliki PT. Matrixindo Solusi Infotama.