digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Adhisty Damayantie
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Adhisty Damayantie
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Adhisty Damayantie
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Adhisty Damayantie
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Adhisty Damayantie
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Adhisty Damayantie
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Adhisty Damayantie
PUBLIC Yoninur Almira

PUSTAKA Adhisty Damayantie
PUBLIC Yoninur Almira


2021 TS PP ADHISTY DAMAYANTIE_JURNAL.pdf ]
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PT. X bergerak dalam bidang logistik melakukan proses pengiriman produk Galon 19 Liter dari gudang di Jalan Soekarno Hatta Kota Bandung menuju 355 pelanggan (pabrik dan perkantoran) oleh 5 pengemudi menggunakan 2 jenis kendaraan, engkel losbak dan l-300 losbak. Berdasarkan Sustainability Report, perusahaan menyatakan saat ini melakukan sistem distribusi produk berkelanjutan melalui optimalisasi logistik. Saat ini optimalisasi logistik dilakukan pada bagian hulu produksi, sementara bagian hilir produksi pada proses pengiriman produk kepada pelanggan belum dilakukan. Permasalahan proses pengiriman produk dimodelkan kedalam varian Vehicle Routing Problem yang diselesaikan dengan pendekatan heuristik menggunakan Clarke and Wright Algorithm dan pendekatan optimasi menggunakan perangkat lunak Lingo 18.0. Peneliti memiliki hipotesis bahwa terdapat perbedaan hasil penyelesaian permasalahan optimalisasi logistik pada kedua metode ini. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi perbaikan rute kendaraan dengan pendekatan heuristik menggunakan Clarke and Wright Algorithm dan metode optimasi menggunakan perangkat lunak Lingo 18.0 untuk membantu menyelesaikan permasalahan optimalisasi logistik perusahaan. Prosesnya dilakukan dengan 3 tahap yaitu, pertama menghitung jarak tempuh rute eksisting, kedua menghitung jarak tempuh rute Clarke and Wright Algorithm dan ketiga menghitung jarak tempuh rute perangkat lunak Lingo 18.0. Hasil jarak tempuh rute eksisting kemudian dibandingkan terhadap kedua metode untuk memperoleh jarak minimal dalam menyelesaikan permasalahan optimalisasi logistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil penyelesaian permasalahan menggunakan kedua metode. Pendekatan optimasi menggunakan perangkat lunak Lingo 18.0 memiliki jarak minimal sehingga potensi perbaikan rute kendaraan terhadap rute eksisting dianggap paling baik. Perbaikan rute menggunakan perangkat lunak Lingo 18.0 terhadap rute eksisting menghasilkan penghematan per minggunya. Pengemudi 1 sebesar 82.2 kilometer dengan persentase 19.38%, pengemudi 2 sebesar 26.34 kilometer dengan persentase 6.70%, pengemudi 3 sebesar 59.37 kilometer dengan persentase 13.68%, pengemudi 4 sebesar 9.7 kilometer dengan persentase 4.29% dan pengemudi 5 tidak memperoleh penghematan.