digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nurindah Tiffani Rachman
PUBLIC Taupik Abidin

Start-up terus berkembang dan dapat ditunjukkan dengan beragamnya produk dan jasa yang dihasilkan oleh start-up. Tantangan terbesar yang dirasakan oleh perusahaan-perusahaan tersebut adalah bagaimana dapat tampil ke permukaan atau dengan kata lain diakui oleh pasar sebagai produk atau jasa yang dapat digunakan. Proyek pengembangan perangkat lunak melibatkan tingkat kegagalan yang tinggi, yang merupakan bagian dari serangkaian besar tantangan yang dihadapi perusahaan start-up digital. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang membantu dalam memilih efektivitas Scrum sebagai metodologi untuk pengembangan produk perangkat lunak proyek tertentu di start-up digital Indonesia. Untuk mengeksplorasi pengaruh Scrum pada efektivitas proyek dalam pengembangan produk perangkat lunak di Perusahaan Start-up Digital Indonesia dan untuk mengeksplorasi tiga moderator yaitu pengalaman manajemen proyek, ukuran tim proyek dan durasi proyek memoderasi hubungan antara peran kepemimpinan manajer proyek dan tim proyek efektifitas di Perusahaan Digital Start-up Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Dalam penelitian ini, ada lima faktor penentu keberhasilan Scrum yang akan diuji terhadap tiga faktor keberhasilan manajemen proyek. Dari lima faktor penentu keberhasilan Scrum, terdapat 5 (lima) variabel independen (jadwal, ruang lingkup, sumber daya, kepemimpinan dan kinerja tim) yang akan diuji terhadap variabel dependen efektivitas Scrum. Selain itu, terdapat 3 (tiga) variabel moderasi yang mengontrol hubungan antar variabel, yaitu pengalaman PM, durasi proyek, dan ukuran tim proyek. Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 100 orang dari total populasi karyawan digital start-up Indonesia yang terlibat dalam proyek IT dengan framework Scrum. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Desember 2020 hingga April 2021 dengan menyebarkan kuesioner. Data diambil di berbagai jenis start-up, mulai dari e-commerce, transportasi, fintech di seluruh Indonesia. Ukuran start-up-nya pun beragam, mulai dari decacorn, unicorn, dan early rising start-up. Metode analisis yang digunakan adalah analisis PLS-SEM. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah evaluasi model pengukuran yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Kemudian pengujian dilanjutkan dengan evaluasi model struktural atau dikenal dengan inner model yang terdiri 7 dari R-square, koefisien jalur, uji t dan nilai p. Hasil analisis penelitian dan pembahasan “Efektivitas Scrum untuk Pengembangan Produk Perangkat Lunak pada Digital Start-up Indonesia”, dapat ditarik sebagai berikut. Terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap jadwal, ruang lingkup, sumber daya dan kepemimpinan terhadap Efektivitas Proyek Scrum untuk Pengembangan Produk Perangkat Lunak di Digital Start up Indonesia. Pengalaman manajemen proyek, durasi proyek, dan ukuran tim mampu memoderasi pengaruh kepemimpinan terhadap Efektivitas Proyek Scrum untuk Pengembangan Produk Perangkat Lunak di Digital Start up Indonesia. Meskipun penelitian sebelumnya telah menekankan pentingnya Scrum pada pengembangan produk dan efektivitas proyek, ada beberapa hal yang perlu dikaji ulang untuk efektivitas proyek, terutama pengembangan start-up digital, yaitu jadwal, ruang lingkup, sumber daya, kepemimpinan, kinerja tim dan dukungan dari pengalaman manajemen proyek. durasi proyek dan ukuran tim. Penyelidikan saat ini mengintegrasikan teori yang kuat dan memberikan bukti dari studi lapangan untuk efek menguntungkan pada efektivitas proyek. Selain itu, pengalaman manajemen proyek dan durasi proyek menunjukkan dampak yang kuat dalam mendukung pengaruh kepemimpinan terhadap efektivitas proyek. Namun, ukuran tim sebenarnya memiliki efek moderasi negatif pada pengaruh kepemimpinan pada efektivitas proyek. Hasilnya memiliki beberapa implikasi yang signifikan untuk teori dan praktek.