digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rafidah Azzar Dea
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Interaksi tersebut dapat dilakukan di manapun, termasuk di ruang publik. Ruang publik dapat mewadahi interaksi masyarakat dari berbagai kelas. Sayangnya, di Kota Bekasi kuantitas maupun kualitas ruang publik masih sangat rendah. Warganya cenderung lari ke Jakarta untuk menikmati ruang publik. Pemerintah pun mencoba meningkatkan ruang publik melalui programnya, namun masih belum tercapai. Padahal, di Kota Bekasi terdapat sungai yang memanjang sepanjang Kota Bekasi. Sungai tersebut bernama Kali Bekasi, serta dapat menjadi potensi besar untuk penciptaan ruang publik yang aktif digunakan masyarakat di Kota Bekasi. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menyediakan ruang publik yang convivial bagi masyarakat Bekasi dari berbagai elemen dalam beraktivitas dan berinteraksi secara bebas sekaligus mendukung pemerintah dalam upaya peningkatan kuantitas dan kualitas ruang publik melalui pengaktifan sisi Kali Bekasi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan studi literatur. Observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung konteks pengguna dan kegiatan di ruang publik yang ada di Bekasi. Dalam kasus ini observasi dilakukan di Alun-alun Bekasi. Dari hasil penelitian, terungkap perilaku dominan warga Bekasi adalah kegiatan kuliner dan bersosialisasi. Sementara studi literatur dilakukan untuk memperkaya informasi dan terbagi menjadi dua jenis, yaitu yang bersifat penambah wawasan serta yang secara langsung membantu pembuatan kriteria. Lingkup literatur yang dipelajari antara lain mengenai ruang publik secara umum maupun berbagai teori mengenai perilaku. Berbagai literatur tersebut kemudian dianalisis hingga akhirnya menciptakan kriteria ruang publik yang convivial. Kriteria tersebut ada tujuh, yaitu diversity, visual pleasure, identity, active stimulation, access and connectivity, social engagement, dan environmental comfort. Kriteria tersebut kemudian disilangkan dengan isu hingga akhirnya disimpulkan food walk sebagai tipologi bangunan. Studi dilengkapi dengan studi preseden yang memiliki tipologi dan karakter sejenis. Setelah berbagai proses tersebut, dibuat alternatif desain hingga terpilih satu alternatif yang kemudian dikembangkan menjadi desain yang utuh. Hasil perancangan memperlihatkan desain multi-massing yang permeabel dan berorientasi ke sungai sehingga dapat memaksimalkan potensi sungai.