Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Interaksi
tersebut dapat dilakukan di manapun, termasuk di ruang publik. Ruang publik dapat
mewadahi interaksi masyarakat dari berbagai kelas. Sayangnya, di Kota Bekasi
kuantitas maupun kualitas ruang publik masih sangat rendah. Warganya cenderung
lari ke Jakarta untuk menikmati ruang publik. Pemerintah pun mencoba
meningkatkan ruang publik melalui programnya, namun masih belum tercapai.
Padahal, di Kota Bekasi terdapat sungai yang memanjang sepanjang Kota Bekasi.
Sungai tersebut bernama Kali Bekasi, serta dapat menjadi potensi besar untuk
penciptaan ruang publik yang aktif digunakan masyarakat di Kota Bekasi. Sehingga
penelitian ini bertujuan untuk menyediakan ruang publik yang convivial bagi
masyarakat Bekasi dari berbagai elemen dalam beraktivitas dan berinteraksi secara
bebas sekaligus mendukung pemerintah dalam upaya peningkatan kuantitas dan
kualitas ruang publik melalui pengaktifan sisi Kali Bekasi.
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan studi literatur. Observasi
dilakukan untuk mengamati secara langsung konteks pengguna dan kegiatan di
ruang publik yang ada di Bekasi. Dalam kasus ini observasi dilakukan di Alun-alun
Bekasi. Dari hasil penelitian, terungkap perilaku dominan warga Bekasi adalah
kegiatan kuliner dan bersosialisasi. Sementara studi literatur dilakukan untuk
memperkaya informasi dan terbagi menjadi dua jenis, yaitu yang bersifat penambah
wawasan serta yang secara langsung membantu pembuatan kriteria. Lingkup
literatur yang dipelajari antara lain mengenai ruang publik secara umum maupun
berbagai teori mengenai perilaku. Berbagai literatur tersebut kemudian dianalisis
hingga akhirnya menciptakan kriteria ruang publik yang convivial. Kriteria tersebut
ada tujuh, yaitu diversity, visual pleasure, identity, active stimulation, access and
connectivity, social engagement, dan environmental comfort. Kriteria tersebut
kemudian disilangkan dengan isu hingga akhirnya disimpulkan food walk sebagai
tipologi bangunan. Studi dilengkapi dengan studi preseden yang memiliki tipologi
dan karakter sejenis. Setelah berbagai proses tersebut, dibuat alternatif desain
hingga terpilih satu alternatif yang kemudian dikembangkan menjadi desain yang
utuh. Hasil perancangan memperlihatkan desain multi-massing yang permeabel dan
berorientasi ke sungai sehingga dapat memaksimalkan potensi sungai.