digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Febri Zainuddin
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Febri Zainuddin
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Febri Zainuddin
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Febri Zainuddin
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Febri Zainuddin
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Febri Zainuddin
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Febri Zainuddin
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Febri Zainuddin
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Febri Zainuddin
PUBLIC Alice Diniarti

Wisatawan menginginkan pengalaman berwisata yang terkait dengan perubahan gaya hidup, minat terhadap sains, dan penghargaan terhadap nilai budaya. Salah satu wisata yang mampu memberikan pengalaman tersebut adalah astrowisata. Tidak semua lokasi dapat dijadikan lokasi potensial pengembangan astrowisata. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, studi dokumentasi, dan wawancara untuk mengetahui indeks kenyamanan iklim untuk kegiatan astrowisata dan lokasi potensial astrowisata. Parameter alami berupa keadaan klimatologi meteorologi dan elevasi. Sedangkan parameter non alami adalah kecerahan langit malam dan faktor-faktor antropogenik berupa aksesibilitas jalan kendaraan, tersedianya sarana wisata seperti pusat kuliner dan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK), fasilitas pendukung wisata seperti pos keamanan dan pos kesehatan, kemungkinan tersedianya pramuastrowisata, kedekatan dengan daya tarik wisata lainnya, dan keberadaan losmen/hotel di sekitar lokasi astrowisata. Studi dokumentasi untuk mengumpulkan data klimatologi meteorologi dari Badan Meteorologi dan Klimatologi RI. Data elevasi diukur menggunakan Global Positioning System (GPS). Untuk data kecerahan langit malam diukur menggunakan Sky Quality Meter (SQM) dan parameter antropogenik merupakan hasil observasi di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keadaan klimatologi dan meteorologi Kep. Bangka Belitung dapat dikategorikan Baik dan Nyaman untuk kegiatan astrowisata dan lokasi potensial astrowisata dengan poin pembobotan tertinggi untuk parameter elevasi, kecerlangan langit, dan faktor-faktor antropogenik adalah Bukit Tujuh Desa Sempan Kecamatan Pemali dengan nilai pembobotan sebesar 61 poin sehingga Bukit Tujuh menjadi destinasi wisata potensial untuk pengembangan astrowisata di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Astrowisata di Bukit Tujuh Kabupaten Bangka diharapkan mampu mengangkat nilai tambah pengalaman berwisata dan memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat di masa depan.