digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Iqbal Fauzan Muhammad
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Iqbal Fauzan Muhammad
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Iqbal Fauzan Muhammad
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Iqbal Fauzan Muhammad
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Iqbal Fauzan Muhammad
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Iqbal Fauzan Muhammad
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 5 Iqbal Fauzan Muhammad
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 6 Iqbal Fauzan Muhammad
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 7 Iqbal Fauzan Muhammad
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Iqbal Fauzan Muhammad
PUBLIC Irwan Sofiyan

Banjir pasang yang terjadi di Pekalongan memiliki intensitas yang sering dan berulang pada kondisi pasang tertinggi sehingga dapat merusak bangunan insfrastruktur dan pemukiman yang mengakibatkan kerugian materi cukup besar. Penurunan muka tanah di Pekalongan berkisar 4.8 – 10.8 cm tiap tahunnya yang mayoritas disebabkan oleh pengeboran sumur air. Selain penurunan muka tanah, perubahan garis pantai akibat erosi juga terjadi di pesisir Pekalongan. Dengan mengetahui pengaruh penurunan tinggi muka tanah terhadap karakteristik morfodinamika dan hidrodinamika maka dapat dianalisa apakah penurunan tinggi muka tanah adalah faktor dominan penyebab banjir pasang di Pekalongan dan solusi alternatif untuk mencegah dan menanggulangi banjir pasang tersebut. Terdapat 2 skenario pemodelan, skenario sebelum adanya penurunan muka tanah tahun 2016 (skenario 1) dan skenario eksisting (skenario 2) menggunakan MIKE21. Kalibrasi dilakukan terhadap elevasi muka air dan kecepatan arus berdasarkan variasi chezy number, didapatkan galat terkecil pada chezy number 50 m0.5/s. Dipilih lima titik tinjau CR1, CR3, CR7, ST1, dan ST2. Hasil perbandingan simulasi model kedua skenario menunjukan bahwa titik CR1 mengalami sedimentasi sebesar 10.3 mm, dititik lainnya mengalami erosi dengan nilai berturut-turut 10.7 mm, 32.7 mm, 42.3 mm, dan 49.2 mm. Kecepatan arus pada skenario 1 lebih besar dibandingkan skenario 2 dengan rasio 20% dengan pola arus yang sama. Penurunan muka tanah mempengaruhi besar kecepatan arus dan memperbesar laju sedimentasi yang terjadi.