digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Reinard Joseph Martin
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Reinard Joseph Martin
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Reinard Joseph Martin
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Reinard Joseph Martin
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Reinard Joseph Martin
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Reinard Joseph Martin
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Reinard Joseph Martin
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Reinard Joseph Martin
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Reinard Joseph Martin
PUBLIC Alice Diniarti

Kawasan Pekalongan memiliki permasalahan banjir rob yang telah berlangsung dari tahun 2000. Pada tahun 2008 akibat dari permasalahan banjir rob tersebut adalah perusakan tempat tinggal warga tergenang, dan sekarang total wilayah genangan mencapai 51% dari total wilayah Kota Pekalongan. Terdapat hipotesis dimana salah satu faktor utama penyebab banjir rob di Pekalongan adalah karena penurunan muka tanah. Penurunan muka tanah di Pekalongan berkisar 10 cm per tahun pada umumnya disebabkan oleh penggunaan sumur air yang berlebihan. Oleh karena itu dilakukan studi mengenai simulasi pengaruh penurunan tinggi muka tanah terhadap karakteristik hidrodinamika. Studi ini melakukan simulasi model numerik untuk perubahan kondisi hidrodinamika yaitu kecepatan arus, elevasi muka air, dan tinggi gelombang akibat dari penurunan tanah yang terjadi di daerah kabupaten Pekalongan. Model numerik dilakukan untuk 2 skenario yaitu pada kondisi saat tahun 2016 dan kondisi eksisting yaitu tahun 2021 di kabupaten Pekalongan, khususnya sebelah barat dari Wisata Mangrove Park Pekalongan. Dalam pemodelan dilakukan variasi batimetri sesuai dengan rate land subsidence yang terjadi yaitu 10 cm/tahun, sehingga untuk pemodelan tahun 2016 digunakan perubahan batimetri di area lokasi penelitian dengan penurunan kedalaman sebesar 50 cm dari kondisi batimetri eksisting. Perangkat lunak untuk pemodelan numerik yang digunakan merupakan Delft3D dengan modul Flow dan Wave. Sebelum dilakukan pemodelan numerik untuk kedua skenario tersebut, dilakukan kalibrasi model pada elevasi muka air dan kecepatan arus dengan membandingkan data hasil simulasi variasi chezy number dengan data lapangan. Dari hasil kalibrasi didapatkan nilai chezy number yang menghasilkan nilai galat RMSE terkecil ketika dibandingkan antara data hasil pemodelan dengan data lapangan, yaitu chezy number 60 m0.5/s. Kemudian dilakukan uji sensitivitas dengan melakukan perubahan terhadap parameter-parameter input seperti elevasi muka air dan tinggi gelombang, dan melihat hasil kecepatan arus akibat perubahan tersebut. Dari hasil simulasi untuk kedua skenario, dapat disimpulkan bahwa penurunan tanah memiliki pengaruh yang tetap terhadap kondisi hidrodinamika dan gelombang di kawasan kabupaten Pekalongan. Dengan membandingkan skenario pada tahun 2016 dimana kedalaman di kabupaten Pekalongan yang relatif lebih dangkal dengan skenario pada tahun 2021 yang lebih dalam, diketahui bahwa nilai kecepatan arus cenderung semakin kecil dan nilai tinggi gelombang cenderung semakin besar ketika perairan semakin dalam. Untuk kecepatan arus, pengaruh dari land subsidence mengakibatkan penurunan kecepatan sekitar 0.05 m/s hingga 0.1 m/s, tinggi gelombang mengalami kenaikan sekitar 0.05 meter hingga 0.15 meter, dan elevasi muka air mengalami kenaikan sekitar 0.005 meter hingga 0.01 meter.