digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Arief Prayuda Utama
PUBLIC Alice Diniarti

Konsep Industri 4.0 memunculkan teknologi-teknologi baru yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi dari industri manufaktur, salah satunya adalah digital twin. Pembuatan digital twin suatu aset fisik seperti mesin perkakas konvensional didasarkan oleh informasi-informasi yang mendefinisikan aset fisik tersebut, misalnya konsumsi energi listrik mesin perkakas konvensional. Mesin perkakas konvensional tidak dilengkapi dengan sistem pemantauan energi listrik, sehingga dibutuhkan modul tambahan untuk dapat melakukan tugas tersebut. Seperti halnya dengan alat-alat lain, modul pemantau tersebut perlu dilakukan pengujian untuk memastikan modul tersebut berfungsi sesuai dengan kriteria desainnya. Pada penelitian ini, telah dilakukan serangkaian pengujian terhadap modul pemantau energi listrik tiga fasa. Pengujian tersebut bersifat validasi dan dibagi menjadi beberapa aspek, yaitu aspek keamanan, aspek kinerja, aspek fungsionalitas, aspek modul baterai, serta pengukuran TKT (Tingkat Kesiapterapan Teknologi). Pengujian keamanan berupa uji sekring dan uji ujung tajam membuktikan bahwa sekring modul terbakar saat dilakukan pengujian, dan ujung-ujung yang diujikan pada casing modul melewati tes ujung tajam yang telah dibuat. Modul pemantau memiliki kelas akurasi yang sama dengan alat ukur pembanding berdasarkan pengujian ketelitian terhadap alat ukur pembanding. Didapat rata-rata konsumsi energi modul sebesar 3,6Wh, dan waktu muat webpage pemantau energi modul selama 0,85 detik. LCD dan tombol pada modul bekerja sesuai fungsinya, dan sistem visualisasi data modul pemantau dapat dianggap baik berdasarkan kriteria yang ada. Modul baterai dapat menyediakan daya selama 3 jam 53 menit, namun tidak memiliki fitur power switching yang baik. Modul tergolong dalam TKT 5 dalam segi perangkat lunak dan TKT 4 dalam segi hard engineering.