digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Fajrin
PUBLIC Irwan Sofiyan

Sebuah planetary nebula terbentuk dari lontaran materi yang terjadi pada penghujung hidup sebuah bintang bermassa rendah hingga menengah. Sebelum pada akhirnya materi tersebut menyatu dengan materi-materi di ruang antarbintang, akan teramati planetary nebula dengan rupa yang beragam melingkupi bintang berusia sangat lanjut. Penampakan yang berbeda antara satu planetary nebula dengan planetary nebula lainnya memberikan petunjuk bahwa materi-materi tersebut bergerak menjauhi bintang pusat dengan cirinya masing-masing. Salah satu hal yang selalu menarik perhatian adalah mengungkap bentuk sebenarnya dari sebuah planetary nebula. Menggunakan pemodelan morfokinematika, dengan bantuan spektroskopi dan pencitraan, sebuah planetary nebula dapat diperkirakan bentuk tiga dimensinya. Dari pencitraan dapat diketahui bentuk proyeksi dari planetary nebula, dan karakteristik pengembangannya dapat diturunkan dari spektrum yang dihasilkan. Tugas Akhir ini berusaha untuk menentukan bentuk tiga dimensi dari planetary nebula Sh 2-71 menggunakan data arsip pengamatan yang tersedia. Citra Sh 2-71 memanfaatkan data yang bersumber dari Gemini Multi-Object Spectrograph (GMOS), dan Hong Kong/Australian Astronomical Observatory/Strasbourg Observatory H-alpha Planetary nebula (HASH PN), serta spektrum slit panjang resolusi tinggi yang diperoleh dari San Pedro Martir Kinematic Catalogue of Planetary Nebulae. Bentuk tiga dimensi dimodelkan menggunakan perangkat lunak pemodelan astrofisika SHAPE. Melalui data pengamatan, Sh 2-71 diketahui memiliki struktur berupa torus dan tiga buah lobus bipolar. Pemodelan menggunakan SHAPE menunjukkan bahwa torus memiliki inklinasi sebesar 37o, dan lobus-lobus bipolar terletak pada bidang yang sama.