Sebuah planetary nebula terbentuk dari lontaran materi yang terjadi pada
penghujung hidup sebuah bintang bermassa rendah hingga menengah.
Sebelum pada akhirnya materi tersebut menyatu dengan materi-materi di
ruang antarbintang, akan teramati planetary nebula dengan rupa yang
beragam melingkupi bintang berusia sangat lanjut. Penampakan yang
berbeda antara satu planetary nebula dengan planetary nebula lainnya
memberikan petunjuk bahwa materi-materi tersebut bergerak menjauhi
bintang pusat dengan cirinya masing-masing.
Salah satu hal yang selalu menarik perhatian adalah mengungkap bentuk
sebenarnya dari sebuah planetary nebula. Menggunakan pemodelan
morfokinematika, dengan bantuan spektroskopi dan pencitraan, sebuah
planetary nebula dapat diperkirakan bentuk tiga dimensinya. Dari
pencitraan dapat diketahui bentuk proyeksi dari planetary nebula, dan
karakteristik pengembangannya dapat diturunkan dari spektrum yang
dihasilkan.
Tugas Akhir ini berusaha untuk menentukan bentuk tiga dimensi dari
planetary nebula Sh 2-71 menggunakan data arsip pengamatan yang
tersedia. Citra Sh 2-71 memanfaatkan data yang bersumber dari Gemini
Multi-Object Spectrograph (GMOS), dan Hong Kong/Australian
Astronomical Observatory/Strasbourg Observatory H-alpha Planetary
nebula (HASH PN), serta spektrum slit panjang resolusi tinggi yang
diperoleh dari San Pedro Martir Kinematic Catalogue of Planetary
Nebulae. Bentuk tiga dimensi dimodelkan menggunakan perangkat lunak
pemodelan astrofisika SHAPE. Melalui data pengamatan, Sh 2-71
diketahui memiliki struktur berupa torus dan tiga buah lobus bipolar.
Pemodelan menggunakan SHAPE menunjukkan bahwa torus memiliki
inklinasi sebesar 37o, dan lobus-lobus bipolar terletak pada bidang yang
sama.